Selasa, 10 Mei 2016

Rangkuman Bahasa Indonesia Bab III Kelas 7 Semester 2



BAB III

Kompetensi Dasar:
10.1 Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai.
10.2 Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang santun.
14.1 Menanggapi cara pembacaan cerpen
14.2 Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen (cerita pendek) dengan realita sosial.

A.    Menceritakan Tokoh Idola
Menceritakan tokoh idola adalah membeberkan kehidupan seorang tokoh yang sangat diidolakan dan dianggap mempunyai kelebihan dalam suatu bidang. Saat menceritakan tokoh idola biasanya kamu akan mengungkapkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki tokoh, perilaku, ajaran-ajaran, dan kehidupan pribadinya. Tidak lupa juga, ketika menceritakan tokoh idola perlu memperhatikan pilihan kata yang sesuai, kalimat yang efektif, lafal serta suara jelas, intonasi yang tepat, kelancaran, dan jeda dalam pengucapan.
Berikut ini urutan dalam menceritakan tokoh idola:
a.       Menyampaikan identitas tokoh
(Nama, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua, perjalanan hidup, hingga meninggal dunia)
b.      Menyampaikan keunggulan-keunggulan, seperti prestasi, penghargaan, keistimewaan lainnya serta sifat-sifat yang diteladani.
c.       Menyampaikan alasan mengapa tokoh tersebut pantas diidolakan.
Contoh 1:
Ayah adalah tokoh idolaku. Beliau lahir pada tanggal 21 April 1965. Ayah seorang yang berpendirian keras, namun hatinya lembut. Perawakannya cukup tinggi, berkulit sawo matang, dan wajahnya tampan. Alasanku mengidolakannnya adalah karena beliau selalu bersikap baik kepada siapa pun termasuk anaknya.
Sebagai pria Sulawesi Selatan, sejak kecil beliau sudah ditempat untuk menjadi pemberani, pemecah masalah, dan kuat. Apalagi beliau adalah satu-satunya anak lelaki di keluarganya.
Setamat SMA, Ayahku memutuskan untuk merantau ke Jakarta ....


Contoh 2:
Indrojoyo Kusumonegoro
Indrojoyo Kusumonegoro atau yang biasa disebut dengan nama Indro yang lahir di Purbalingga, 8 Mei 1958 adalah seorang komedian legendaris di Indonesia. Ia adalah seorang aktor dan anggota dari grup lawak “Warkop DKI”  yang terkenal di Indonesia pada tahun 1980-1990. Ia pernah menjabat sebagai ketua perkumpulan motor di Indonesia, ia juga pernah mendirikan perkumpulan artis dan pelawak indonesia dan menjadi ketuanya.
Indrojoyo Kusumonegoro yang merupakan pria berusia lima puluh empat tahun ini merupakan sosok yang tegar. Meskipun ia telah kehilangan kedua pasangan kerjanya, ia tetap melakoni profesinya dengan sungguh-sungguh. Indro yang merupakan salah satu anggota dari grup lawak terkenal, telah kehilangan pasangan kerjanya yaitu Kasino Hadiwibowo pada tahun 1997 dan Wahyu Sardono pada tahun 2001.
Ia pernah berkuliah di Universitas Indonesia dan mendirikan sebuah stasiun radio bersama teman-temannya dan diberi nama “Prambors”. Indro bersama teman-temannya telah menyiarkan banyak acara seperti  “Warkop” yang akhirnya terkenal dan dijadikan nama untuk grup lawak mereka. Indro adalah sosok penting dalam grup lawak tersebut, karena Indro merupakan sosok yang kreatif dan banyak memunculkan ide-ide cemerlang dalam penggarapan film-film mereka.
Setelah berhenti cukup lama dalam dunia perfilman akhirnya Indro muncul lagi dalam film “Mestakung”. Sebelum ia ditinggal oleh kedua pasangan kerjanya ia telah mengularkan banyak film antara lain: Mana Tahan (1979), Untukmu Indonesiaku (1980), Setan Kredit (1982), CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial) (1982), Itu Bisa Diatur (1984), Kesempatan Dalam Kesempitan (1985), Sama Juga Bohong (1986), Mana Bisa Tahan (1990), dan masih banyak lagi karya yang telah mereka buat.
Aktivitasnya sekarang adalah mengurus dan berkumpul bersama teman-temannya di perkumpulan motor dan juga perkumpulan artis dan komedian Indonesia. Selain itu ia juga menjadi juri dalan ajang pecarian bakat-bakat komedian baru di Indonesia pada salah satu stasiun televisi. Ia selalu menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan tawa.
Saya mengidolakan Indrojoyo Kusumonegoro karena sifatnya yang tegar, kreatif, inspiratif, selalu semangat dan menjalani hidup dengan gembira. Karena saya percaya bahwa bila kita menjalani hidup dengan gembira kita akan memiliki umur yang panjang.
Latihan 1
Lakukanlah sesuai petunjuk!
1.      Berkelompoklah bersama temanmu sebanyak 4-5 orang.
2.      Diskusikanlah salah satu tokoh idola yang disukai.
3.      Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang tokoh idola tersebut dari berbagai sumber termasuk internet.
4.      Catatlah informasi-informasi yang penting meliputi identitas dan keunggulan-keunggulan.
5.      Ceritakanlah secara naratif tokoh idola kalian dengan memperhatikan urutan penceritaan.
6.      Gunakan bahasa yang mudah dipahami.
7.      Ceritakanlah secara lisan di depan kelompok yang lain dan berikanlah tanggapan.
Latihan 2
SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA
           Nama lengkapnya Sutan Takdir Alisjahbana.Tetapi ia lebih dikenal sebagai STA,yang merupakan singkatan dari namanya.Ia adalah seorang cendekiawan,budayawan,dan sastrawan terkenal.Karya satranya yang sangat terkenal adalah ; Tak Putus Dirundung Malang, Dian yang Tak Kunjung Padam, Layar Terkembang, Kalah dan Menang, Tebaran Mega, Perempuan di Persimpangan Jalan .dll.
           Pada tahun 1993, Ia mendirikan majalah Poejangga Baroe bersama beberapa kawannya.Tahun 1930 sampai tahun 1942, Ia menjabat sebagai redaktur Balai Pustaka.Pada saat itu,terjadi polemik antara Sutan Takdir Alisjahbana dengan sejumlah tokoh seperti Ki Hajar Dewantara dan dr.Soetomo.Polemik ini,kemudian dikenal sebagai polemik kebudayaan.
           STA sangat dikenal di dunia internasional.Ia menjadi anggota beberapa organisasi ilmiah tingkat internasional.Ia bahkan pernah mengajar di beberapa perguruan tinggi di Asia dan Amerika.
           Sutan Takdir Alisjahbana ,lahir di Natal Sumatra Utara tanggal 11 Februari 1908.Ayahnya bernama Raden Alisjahbana bergelar Sutan Amin.Pekerjaan ayahnya seorang guru di Bengkulu.
           STA dikarunia sembilan orang anak.Analk-anaknya banyak yang mengikuti keberhasilan bapaknya.Salah satu anaknya ,Prof.Dr.Ing.Iskandar Alisjahbana,pernah menjabat sebagai rektor Institut Tekhnologi Bandung.
           Atas peran sertanya dalam bidang kebudayaan ,pemerintah Republik Indonesia menganugerahi Satya Lencana Kebudayaan kepada Sutan Takdir Alisjahbana.

 Tentukan bagian-bagian cerita pada tokoh idola di atas yang merupakan :
1. Identitas tokoh
2. Pengalaman pendidikan atau pekerjaan tokoh
3. Kelebihan – kelebihan lain yang dimilki tokoh.

B.     Bertelepon
Bertelepon adalah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan secara lisan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam bertelepon:
1.      Pemilihan kalimat dan bahasa dalam bertelepon
a.       Kalimat dalam bertelepon
Kalimat efektif (singkat, jelas, dan tepat)
Singkat = hemat kosakata; jelas= tidak ambigu; tepat= seuai maksud tujuan.
Kalimat efektif memenuhi syarat:
1)      Secara tepat mewakili gagasan atau perasaan pembicara.
2)      Menimbulkan gagasan yang sama antara pembicara dengan pendengar.
Contoh kalimat tidak efektif:
“Ton, tolongs sampaikan agar Ruli menemuiku seusai les tari sore nanti kepada Ruli ya”
Kalimat itu dapat dirubah:
“Ton, tolong sampaikan kepada Ruli agar menemuiku seusai les tari sore nanti.”
b.      Bahasa dalam bertelepon
Bahasa yang digunakan sebaiknya sopan, baik, dan benar.
Contoh tidak sopan:
“Halo siapa di situ? Ma Awannya ada, Pak?”
Kalimat itu dapat dirubah:
“Halo, Pak. Selamat sore! Saya Rini, adik kelas Mas Wawan. Bolehkan saya bicara dengan Mas Wawan?”
2.      Tata cara bertelepon
a.       Mengucapkan salam saat mulai pembicaraan. Misal: Assalamualaikum.
b.      Menyebutkan nama diri dan orang yang akan dicari.
c.       Menyebutkan tujuan bertelepon.
d.      Melakukan pembicara dengan sopan dan jelas.
e.       Jika ternyata nomor yang dihubungi salah, sebaiknya mohon maaf salah sambung.
f.       Mengakhiri dengan ucapan salam dan terima kasih.
Latihan 3
Diskusikanlah contoh percakapan telepon berikut!
A.    Percakapan A
Nisa           : (Mengangkat gagang telepon, lalu menekan nomor telepon. Terdengar bunyi tut panjang dan suara halo) “Ya, halo selamat siang, Kak.”
Ani            : “Selamat siang.”
Nisa           : “Benarkan ini nomor 761126, rumah Ibu Rumanti? Ini dari Nisa, Siswa kelas VII B.”
Ani            : “Benar, Nisa. Tetapi, mohon maaf Ibu sedang acara di luar. Ada yang bisa saya bantu?”
Nisa           : “Oh, ya, Kak. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rumanti. Saya menjuarai lomba menulis esai tingkat nasional berkat dukungan beliau.”
Ani            : “ Selamat, ya, Nisa. Saya akan menyampaikan kepada Ibu jika sudah pulang.”
Nisa           : “Terima kasih, Kak. Selamat siang.”
Ani            : “Selamat siang.”
B.     Percakapan B
Bu Rama   : “Halo, selamat malam!”
Feby          : “Halo!”
Bu Rama   : “Ya, Ini siapa? Ada yang bisa saya bantu?”
Feby          : “Feby, Gini Bu, ada yang mo saya sampaikan kepada Rama!”
Bu Rama   : “Rama sedang pergi belanja. Ada apa ya Feby?”
Feby          : “ Saya mau menyampaikan kalau aku dan Rama terpilih menjadi duta lomba membaca puisi Bu.”
Bu Rama   : “Wah, ya Nak semoga kalian menang. Saya akan sampaikan kepada Rama.”
Feby          : “Oke, dech kalau begitu Bu. Udah ya”
Bu Rama   :”Ya, Nak”

A.    Peragakan percakapan bersama temanmu.
B.     Diskusikanlah,
1.      Mana percakapan telepon yang sudah sesuai dengan tata cara? Berikanlah alasanmu!
2.      Adakah kesalah penggunaan bahasa dalam percakapan di atas? Berikan penjelasan!
C.     Buatlah sebuah percakapan telepon dengan temanmu sesuai ilustrasi!
Berlakulah sebagai ketua IPM. Kamu menyuruh temanmu sebagai sekretaris untuk membuat undangan pelatihan menulis puisi besok hari Senin pukul 13.00 WIB di aula. Undangan ditujukan kepada seluruh pengurus IPM.
D.    Peragakanlah percakapan di depan kelas.

C.    Membaca cerpen
1.      Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan akronim dari cerita pendek, cerpen dapat didefinisikan sebagai cerita fiksi yang menggambarkan peristiwa yang dialami oleh tokoh yang dapat dibaca sekali duduk.
2.      Ciri-ciri cerpen
Cerpen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Panjang cerita berkisar 3-10 halaman;
b. Jumlah kata biasanya kurang dari 10.000 kata;
c. Cerpen hanya mempunyai satu peristiwa saja;
d. Konflik tidak mengubah nasib tokoh;
e. Hanya mempunyai satu alur cerita saja;
f. Perwatakan tokoh diceritakan secara singkat.
3.      Unsur Intrinsik cerpen
a. Tema : Pokok cerita dalam teks cerita,
b. Penokohan : Sifat dari tokoh yang dimainkan, seperti: pemarah, jujur dan lainnya.
c. Tokoh : Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Pelaku terdiri atas protogonis yaitu pelaku yang memerankan sifat yang baik dan antaginis yaitu pelaku yang memerankan sifat yang jahat. Watak tokoh adalah karakter yang dimiliki oleh setiap tokoh dalam cerita.Watak tokoh dapat kita ketahui dari ucapan-ucapan tokoh dalam cerita, tingkah laku / sikap serta pendapat-pendapat atau hasil pikiran tokoh.watak tokoh itu seperti; pemberani, jujur , licik, pemalu, oftimistis, pesimistis, sentimental, pemarah, bijaksana, dll.
d. Latar/Setting  adalah tempat ,waktu dan suasana dalam cerita.Ketiga unsure tersebut antara lain; Tempat terjadinya cerita, waktu terjadinya cerita serta suasana atau keadaan dalam cerita.
e. Alur : peristiwa yang menjalin suatu cerita. Alur dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: alur maju, mundur dan campuran. Alur maju yaitu jalan cerita yang memilki  penceritaan secara  berurutan. Alur mundur yaitu jalan cerita yang memiliki   penceritaan peristiwa yang telah lalu
f. Amanat : Pesan yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
g. Majas : Gaya bahasa yang dipergunakan.
h. Sudut pandang : Posisi pengarang dalam cerita.
Latihan 4
Bacalah cerpen di bawah ini !

                                       Sebatang  Pohon  Pisang

Mula-mula, Pak Mangun dan Pak Banu tak begitu memerhatikan bahwa pohon pisang raja itu tumbuh tepat di perbatasan kebun mereka.Baru ketika pohon itu telah berbuah,timbullah perselisihan di antara mereka.
“ Pohon pisang itu tumbuh di kebunku,” kata Pak banu.
“ Bagaimana bisa kau mengatakan seperti itu. Lihatlah, bonggolnya saja terletak di kebunku. Jadi, dengan sendirinya pohon ini milikku,” bantah Pak Mangun.
Demikianlah, pertengkaran itu tak kunjung selesai. Sehari, tandan pisang itu menghadap ke rumah Pak Banu. Sehari kemudian, tandan pisang itu telah berpindah menghadap ke rumah Pak Mangun.Begitu terus setiap hari.
Untunglah pertengkaran mereka hanya sebatas adu mulut. Tak pernah mereka berkelahi sampai adu fisik. Jika mereka bertengkar, tetangga-tetangga selalu berhasil melerai keduanya.Akhirnya, pisang raja itu telah masak.
Akan tetapi, pisang itu hilang. Pak Banu menuduh Pak mangunlah yang telah mengambil pisang itu. Sebaliknya Pak Mangun justru menuduh Pak Banulah yang diam-diam telah mengambil pisang itu. Pertengkaran terjadi lagi. Kali ini, mereka melakukan aksi tutup mulut. Mereka tidak saling tegur sapa.
Hari itu, udara sangat panas. Kebetulan memang sedang musim kemarau. Orang-orang lebih suka duduk-duduk di luar rumah, di bawah pohon yang rindang. Begitu juga halnya dengan Pak Banu.
Siang itu, Pak Banu duduk mencari angin di bawah pohon sawo di samping rumahnya. Tiba-tiba, datanglah  si Tatang,  tetangganya. Si Tatang terkenal sebagai anak yang usil di kampung itu. Si Tatang datang menemui Pak Banu dengan membawa empat sisir pisang raja. Semuanya sudah masak.
“ Pak Banu, ini pisang Bapak yang hilang itu. Sekarang sudah matang. Sayalah yang telah memeramnya. Ini bagian Pak Banu yang dua sisir,” kata tatang
Pak Banu tertegun melihat perbuatan anak itu.
“ Ini saya masih membawa dua sisir lagi. Ini akan saya antarkan ke rumah Pak mangun. Pisang ini bagian Pak Mangun,” lanjutnya,” Yang dua sisir lagi saya minta sebagai upah memeramnya.”
        Mendengar hal itu, Pak Banu hanya tercengang. Tahulah ia sekarang, siapa yang telah memngambil pisang raja itu. Akan tetapi, dua sisir pisang yang diberikan oleh Tatang itu diterimanya juga. Sebelum Pak Banu sempat berkata apa-apa, Tatang telah keluar dan berjalan menuju rumah Pak mangun.
Sumber : Cermat Berbahasa Indonesia

Jawablah pertanyaan di bawah ini :
1.  Sebutkan tokoh-tokoh dalam cerpen di atas !
2.  Tentukan watak masing-masing tokoh dalam cerpen dan kutiplah bagian cerita yang menunjukkan watak tersebut !
3.   Sebutkan bentuk penceritaan  atau alur cerpen tersebut !
4.   Sebutkan latar tempat dan waktu pada cerpen di atas serta kutiplah bagian cerita yang menerangkan latar tersebut !
5.   Sebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen tersebut !

D.    Menanggapi cara pembacaan cerpen
                        Menanggapi cerpen merupakan kegiatan membuat penilaian terhadap pembacaan cerpen yang dilakukan oleh seorang / beberapa orang pembacanya.
Mendengarkan cerpen termasuk kegiatan yang menarik apalagi cara pembacaannya tidak membosankan dan enak diikuti. Ingat, membacakan cerpen berbeda dengan membacakan untuk diri sendiri.
Hal yang perlu diperhatikan:
a.       Kejelas\an lafal dan suara
b.      Penggunaan intonasi, penekanan, dan jeda yang tepat.
c.       Ekspresi (gerak-gerik dan raut wajah)
d.      Kelancaran dalam membaca
e.       Kemampuan dalam menghadirkan imajinasi pendengar.
f.       Kemampuan dalam berekerasi untuk membuat pendengar tertarik.

Contoh menanggapi pembacaan cerpen:
   “Menurut pendapat saya, pembacaan cerpen yang kamu lakukan kurang baik, alasannya kamu kurang lentur memainkan gerakan badan atau mimik. Padahal cerpen tersebut dapat diolah dengan gerakan badan yang banyak sehingga ekspresimu akan lebih mengena.”


          Latihan 5
1. Bentuklah kelompok beranggotakan 5 anak.
2. Carilah sebuah cerpen yang kalian sukai.
3. Pahamilah isi cerpen tersebut.
4. Bagilah lima penggalan cerpen untuk anggota kelompokmu. Masing-masing bertugas untuk memahami dan memaca penggalan tersebut.
5. Buatlah catatan kecil sebagai alurnya.
6. Bacakan cerpen tersebut di depan kelas secara bergantian.
7. Kelompok yang lain mengamati dan menilai.

E.     Menjelaskan hubungan latar cerpen dengan realita sosial masyarakat
Dalam pelajaran lalu telah dijelaskan bahwa cerpen merupakan cerita pendek yang bersifat rekaan tetapi logis ataumasuk akal. Supaya logis maka cerpen dibangun dari beberapa unsur yaitu plot (alur), tokoh, suasana, latar (setting), sudutpandang, dan gaya pengarang dalam bercerita.
Pada pelajaran kali ini, kalian akan belajar tentang hubungan latar cerpen dan realitas sosial. Artinya, latar atau setting itumerupakan gambaran keadaan sosial yang terjadi pada waktu itu.
Perhatikan contoh berikut ini!
Busku Sayang, Busku yang Malang
Bus kota merupakan alat transportasi utama bagiku, sebab hanya itulah kendaraan satu-satunya yang melewati sekolahku. Pagi itu, seperti biasa aku berjuang setengah mati untuk berebut masuk ke dalamnya. Sudah bukan hal yangasing lagi kalau masuk bus baju rapi, keluar bus jadi lecek. Kepalaku sudah biasa beradu dengan benda lain, entah kaca jendela, besi pegangan, tas bawaan, atau kepala orang lain
            Dari contoh tersebut dapat dicermati latar/setting adalah di bus kota pada pagi hari. Suasana yang digambarkan cukup ramai. Latar /setting yang ada dikaitkan dengan keadaan sosial pada waktu itu bahwa masyarakat kecil/masyarakat yang status ekonominya kurang mampu lebih banyak menggunakan angkutan umum. Salah satu angkutan umum itu adalah buskota. Ternyata naik bus kota memerlukan perjuangan tersendiri.Hal itu merupakan gambaran sosial yang dihadapi oleh masyarakat kelas bawah.

          Latihan 6
1. Bacalah sebuah cerpen yang kalian sukai
2. Identifikasikanlah latar/ setting meliputi latar tempat, waktu, dan suasana.
3. Jelaskan hubungan latar dengan realitas sosial.

F. KATA  ULANG    ( KATA REDUPLIKASI )
1.      Pengertian Kata Ulang
             Kata Ulang adalah kata yang telah mengalami proses pengulangan ( reduplikasi ).
2.      Jenis-Jenis Kata Ulang                
            Secara umum kata ulang terdiri atas empat jenis yaitu :
a.       Kata Ulang Utuh atau Murni ( Dwilingga )
      Kata ulang utuh atau murni ( Dwilingga ) adalah kata ulang yang bagian perulangannya tidak mengalami perubahan atau utuh.
      contoh :
a.       Anak-anak sedang bermain di lapangan.
      b.   Buku-buku itu tertata rapi di atas meja.
b.      Kata Ulang Sebagian ( Dwipurwa )
      Kata ulang sebagian ( Dwipurwa ) adalah kata ulang yang bagian perulangannya diulang sebagian dari kata yang diulang.
      contoh :
      a.Adik sedang bermain – main di halaman.
      b.Orang tua itu sedang mengorek – ngorek tong sampah.
     Menurut Tata Bahasa tradisional, contoh kata ulang sebagian seperti; lelaki, leluhur, pepatah , tetangga, pepohonan ,dll.
c.       Kata Ulang Berubah Bunyi ( Dwilingga Salin Suara )
      Kata ulang berubah bunyi ( Dwilingga Salin Suara ) adalah Kata ulang yang bagian perulangannya mengalami perubahan baik vokal maupun konsonan.
  contoh :
      a.Ibu membeli lauk-pauk di pasar.
      b.Paman bolak-balik ke Jakarta mengurus perusahaannya.
d.      Kata Ulang Berimbuhan
      Kata ulang berimbuhan adalah kata ulang yang bagian perulangannya mendapatkan imbuhan.
 contoh :
 a.Kedua petinju itu pukul-memukul di atas ring.
 b.Adik sedang tidur-tiduran di kamarnya.
3.      Makna Kata Ulang
            Kata ulang memilki makna-makna sebagai berikut :
1.   Menyatakan banyak:      Orang-orang berkumpul di halaman kantor desa.
2.   Menyatakan berbagai atau bermacam-macam :    Ibu membeli sayur-mayur di pasar.
3.   Manyatakan seperti atau menyerupai :    Adik bermain mobil-mobilan yang terbuat dari plastik.
4.   Menyatakan agak : Pipi gadis itu kemerah-merahan terkena sinar matahari.
5. Menyatakan pertentangan/berlawanan/berbalasan atau saling ( resiprok ) : Kedua petinju itu pukul-memukul di atas ring.
6.  Menyatakan terus-menerus atau berulang-ulang: Para siswa memukul-mukul meja saat jam istirahat.
7.   Menyatakan perbuatan santai :     Ayah sedang duduk-duduk di teras rumah.
8.   Menyatakan himpunan atau kolektif :       Satu kelompok terdiri atas empat-empat.
9.   Menyatakan sangat atau sungguh–sungguh :     Peserta olimpiade matematika itu pintar-pintar.
       Latihan 7 Jelaskan jenis kata ulang dan maknanya
1.      Adik bermain kuda-kudaan dengan temannya.
2.      Orang-orang berlari menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
3.      Pengemis itu mengorek-ngorek tong mencari nasi.
4.      Ayah bolak-balik di teras rumah.
5.      Taman itu penuh dengn pepohonan yang rindang.

1 komentar: