Senin, 06 April 2020

Teks Drama


Teks Drama
*      Kompetensi Dasar :
·         Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur drama yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
·         Siswa mampu menelaah struktur teks drama yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.

Pementasan Drama
Simaklah contoh pementasan drama. Berdasarkan contoh tersebut tentunya kalian bisa merumuskan apa yang dimaksud dengan drama. Apa saja yang perlu disiapkan dalam pementasan drama. Apakah hanya perlu naskah atau terdapat hal lain yang mendukung? Ayo, kita baca uraian berikut!

Bisa pula kalian download di link berikut.
1.      Naskah drama merupakan sebuah teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah lalu (akting) yang dipentaskan. Jadi, drama juga dapat diartikan sebagai karya seni yang berupa dialog dan dipentaskan.
2.  Naskah merupakah hal yang utama dalam bermain drama (modern) karena merupakan panduan bagi para pemeran (aktor) di atas pentas. Naskah drama berbentuk teks yang berisi dialog antartokoh dalam cerita.
3.      Unsur-unsur pembangun teks drama diantaranya sebagai berikut.
a.       Tema
Tema adalah ide atau gagasan pokok yang mendasari cerita. Tema seperti kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Biasanya penyampaian tema secara tersirat.
b.      Tokoh
Tokoh merupakan unsur yang paling aktif untuk menjadi penggerak cerita. Oleh karena itu, seorang tokoh harus memiliki karakter yang kuat agar dapat berfungsi sebagai penggerak cerita yang baik.
Penokohan, merupakan cara pengarang menggambarkan karakter tokoh. Tokoh terbagi dua berdasarkan perannya, yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama. Sedangkan tokoh pembantu merupakan tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita.
c.       Alur
Alur atau plot atau kerangka cerita. Secara garis besar, alur drama dapat dibagi menjadi beberapa bagian.
a.       Pengenalan
Bagian pertama dari suatu pementasan drama addalah pemaparan tentang tempat, waktu, dan segala sesuatu dari para pelakunya.
b.      Pemunculan masalah
Pada bagian ini sudah muncul perselisihan atau komplikasi. Konflik merupakan kekuatan penggerak drama.
c.       Klimaks
Klimaks dibagun melewati krisis demi krisis. Klimaks adalah puncak alur dalam adegan. Konfliks merupakan satu komplikasi yang bergerak untuk mencapai suatu klimaks.
d.      Penyelesaian
Drama terdiri atas sekian adegan yang di dalamnya terdapat krisis-krisis yang memunculkan beberapa klimaks. Satu klimaks terbesar di bagian akhir. Selanjutnya diikuti dengan adegan penyelesaian.
d.      Latar/setting
Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu, dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Penjelasan latar dalam drama dinyatakan dalam petunjuk pementasan. Bagian itu disebut dengan kramagung. Latar juga dapat dinyatakan melalui pecakapan para tokohnya.
e.       Amanat
Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama disampaikan melalui peran para tokoh drama.

Kegiatan Siswa 1.
-          Silakan membaca teks drama dalam buku Paket Bahasa Indonesia halaman 227 s.d. 229. Teks drama tersebut berjudul “Foging”.
-          Setelah membaca silakan identifikasi unsur-unsur drama dengan mengisi tabel di halaman 231.
                                                                                                                               
-          Pekerjaan diberikan identitas dan diketik dalam format word dan dikirimkan ke email masarydesy@gmail.com.

4.      Struktur Teks Drama
1. Prolog, merupakan bagian pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah drama atau sandiwara.
2. Dialog, merupakan percakapan antara tokoh-tokoh drama. Percakapan tersebut diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematikan hidup yang dihadapi, dan cara manusia dalam menyikapi persoalan hidupnya. Istilah lain monolog merupakan percakapan yang dilakukan sendiri.
Dialog, dalam sebuah dialog terdapat tiga elemen yaitu:
-          Tokoh yaitu pelaku yang mempunyai peran lebih dibandingkan pelaku-pelaku lain, sifatnya bisa protagonis dan antagonis.
-          Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita.
-          Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh.
3. Epilog, merupakan bagian akhir (penutup) dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan inti sari cerita atau bagian yang menafsirkan maksud cerita oleh salah seorang aktor atau dalang pada akhir cerita.
Kegiatan Siswa 2.
Silakan membuka buku Paket Bahasa Indonesia halaman 232 s.d. 234. Silakan mengerjakan soal pada halaman 233 dari nomor 1 s.d. 10. Pekerjaan diberikan identitas dan diketik dalam format word dan dikirimkan ke email masarydesy@gmail.com.

5.      Kaidah Kebahasaan Drama
a.        Berupa dialog
b.       Menggunakan tanda petik pada dialog
c.        Menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilog (dia, beliau, ia, -nya)
d.       Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua pada bagian dialog (aku, saya, kami, kita, kamu)
e.        Banyak menggunakan konjungsi temporal (sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian)
f.        Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa (menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, berisitrahat)
g.       Banyak menggunakan kata kerja mental (kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh) seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami.
h.       Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana (ramai, bersih, baik, gagah, kuat).