BAB II
Kompetensi Dasar:
9.1
Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/narasumber yang
disampaikan dalam wawancara.
9.2
Menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara.
11.3
Menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram.
12.1
Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan
kalimat langsung dan tidak langsung.
A.
Membaca Tabel
1.
Tabel adalah daftar
berisi ikhtisar sejumlah informasi faktual yang disusun secara sistematis.
Diagram adalah informasi yang disusun berwujud gambar/sketsa. Diagram meliputi
diagram lingkaran, batang, dan garis.
Langkah-langkah membaca tabel dengan
cepat antara lain,
a.
Membaca judul
tabel atau diagram.
b.
Membaca
informasi di bagian baris ataupun kolom
c.
Membuat
pertanyaan berdasarkan
judul tabel.
d.
Menuliskan
pokok-pokok informasi dalam tabel.
Contoh:
Jumlah Penumpang
Kereta Api Jawa Tengah
Tahun 2004 s.d.
2006
No
|
Stasiun
|
Tahun
|
||
|
|
2004
|
2005
|
2006
|
1.
|
Semarang
Tawang
|
49.714
|
49.714
|
54.685
|
2.
|
Semarang
Poncol
|
54.357
|
52.697
|
57.969
|
3.
|
Solo
Balapan
|
36.023
|
31.314
|
34.445
|
4.
|
Purwokerto
|
24.703
|
25.324
|
27.856
|
5.
|
Kutoarjo
|
47.289
|
30.730
|
33.803
|
6.
|
Tegal
|
30.164
|
41.894
|
46.083
|
Contoh
cara pembacaan tabel:
Berapa jumlah
penumpang kereta api tahun 2004-2006 di stasiun Semarang Tawang?
Jawaban
menghasilkan pernyataan : Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Tawang
Semarang pada tahun 2004 dan 2005 sama besar, sedangkan pada tahun 2006
mengalami kenaikan.
Pernyataan
yang lain sesuai dengan isi tabel:
a.
Jumlah
penumpang kereta api di Tegal pada tahun 2004-2006 mengalami kenaikan 15919.
b.
Jumlah
penumpamg kereta api di Kutorajo mengalami penurunan pada tahun 2004-2006.
c.
Pada
2005, jumlah penumpang dari keenam stasiun mengalami penurunan meliputi
Semarang Poncol, Solo Balapan, dan Kutoarjo.
Kesimpulan:
Dari keenam stasiun, Jumlah Penumpang Kereta Api Jawa Tengah Tahun 2004-2006
yang mengalami kenaikan cukup tinggi setiap tahun adalah stasiun Tegal.
2.
Bagan/diagram adalah alat
peraga grafik untuk menyajikan data agar mempermudah penafsiran. Perhatikan
bagan ini.
Berdasarkan
bagan maka dapat dibuat pernyataan:
a.
Ragam
bahasa dibedakan ke dalam ragam bahasa baku dan bahasa nonbaku.
b.
Ragam
bahasa nonbaku terdiri atas ragam bahasa slang dan bahasa gaul.
c.
Bahasa
undang-undang merupakan bagian dari ragam bahasa baku.
d.
......
B.
Wawancara
1.
Menyimpulkan
gagasan dalam wawancara
Wawancara adalah kegiatan
tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber untuk mendapatkan informasi.
Setiap wawancara memiliki gagasan-gagasan yang disampaikan. Untuk bisa
menyimpulkan gagasan dalam wawancara maka kita harus menyimak wawancara dan
mencatat hal-hal yang penting secara ringkas. Setelah itu, dikembangkan menjadi
kalimat/paragraf yang menyimpulkan isi wawancara.
Dalam menulis
hal-hal yang penting dan menyimpulkan gagasan dalam wawancara, kamu harus melakukan
langkah-langkah berikut:
a.
Persiapkan alat tulis dan buku catatan.
b.
Simaklah dengan seksama pernyataan-pernyataan yang
dikemukakan narasumber.
c.
Catat pernyataan-pernyataan penting.
d.
Simpulkan gagasan dalam wawancara.
Contoh:
Simak wawancara
berikut!
Pewawancara : Sekarang
pertanyaan terakhir, Bu. Bagaimana sikap Ibu melihat perilaku remaja kita
dewasa ini?
Narasumber :
Meskipun apa yang saya nyatakan ini pendapat pribadi, saya melihat perilaku
remaja kita saat ini cukup menggelisahkan atau bahkan mengkhawatirkan. Bukan
hanya orang tua yang merasakan hal ini, tetapi juga pemerintah.
Berdasarkan wawancara ditulis hal-hal
penting:
a. Perilaku
remaja cukup menggelisahkan/ mengkhawatirkan.
b. Kekhawatiran
bukan hanya dirasakan orang tua melainkan pemerintah.
Kesimpulan :
Menurut narasumber,
perilaku remaja sudah menghkawatirkan orang tua hingga pemerintah.
2.
Melakukan wawancara
Sebelum melakukan wawancara,
ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pewawancara. Langkah-langkah
tersebut antara lain :
a. Menetukan topik
wawancara.
b. Menentukan pokok-pokok
yang akan ditanyakan untuk berwawancara.
c. Menyusun daftar
pertanyaan untuk berwawancara.
d. Menghubungi nara sumber.
e. Menyiapkan alat-alat
dalam berwawancara seperti; alat tulis atau alat perekam.
f. Melakukan wawancara
dengan nara sumber dengan cara yang sopan dan menggunakan ba hasa yang baik dan
jelas.
g. Menulis hasil wawancara.
h. Mendiskusikan hasil
wawancara.
i. Menulis laporan
hasil wawancara.
Contoh sebuah wawancara
Ardi
: “Assalamualaikum.”
Pak Somad
: “ Waalaikumsalam,Nak.”
Ardi : “Pak,maaf,saya mengganggu waktu Bapak
sebentar untuk berwawancara, boleh, Pak?”
Pak
Somad :
“Boleh, Nak, Silahkan saja!”
Ardi
: “Sudah berapa lama Bapak menjadi penjual tahu?”
Pak
Somad : “ Sudah
cukup lama Nak, kurang lebih delapan tahun .”
Ardi
: “Apakah Bapak membuat sendiri atau
mengambil dari orang lain tahu yang akan dijual?”
Pak
Somad : “
Saya membuat sendiri, Nak.”
Ardi
: “ Ke mana Bapak memasarkan tahu-tahu, Bapak? “
Pak
Somad : “ Ke
pasar Mandalika .”
Ardi
: “ Kapan Bapak berangkat ke pasar menjual tahu?”
Pak
somad :
“ Jam 06.00 pagi, Nak.”
Ardi
: “ Jam berapa Bapak pulang dari pasar?”
Pak
Somad : “Tidak pasti. Kadang-kadang jam 10.00 atau
jam 12.00 siang, tergantung cepat habisnya tahu saya.”
Ardi
: “ Berapa penghasilan Bapak sebulan dari berjualan tahu?”
Pak
Somad : “
Rata-rata Rp. 450.000 sebulan.”
Ardi
: ” Apakah Bapak cukup dengan penghasilan sebanyak itu?”
Pak
Somad : ” Alhamdulillah cukup, Nak .”
Ardi : “ Baiklah Pak Somad. Terima
kasih atas waktu yang telah disediakan untuk saya berwawancara dengan Bapak.”
Pak Somad
: “ Sama-sama, Nak
Ardi .”
Ardi
: “ Mari Pak. Assalamualaikum .”
Pak Somad
: “ Waalaikumsalam .”
Laporan Hasil Wawancara
Dari wawancara yang telah
dilakukan di atas, dapat disusun laporan hasil wawancara dalam bentuk narasi
atau cerita seperti :
Saya
telah melakukan wawancara dengan Pak Somad pada hari Kamis, 20 Januari 2011 jam
10.30 sampai jam 11.00 Wita, di rumah Pak Somad. Hasil wawancara itu sebagai
berikut :
Pak
Somad sudah delapan tahun sebagai penjual tahu. Beliau berjualan tahu di pasar
Mandalika. Tahu yang beliau jual adalah tahu buatannya sendiri. Pak somad
berangkat menjual tahu pada jam 06.00 pagi dan pulang jam 10.00 atau 12.00
siang. Penghasilan Pak Somad sebulan rata-rata Rp. 450.000. Penghasilannya itu
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Latihan 1.
Lakukanlah wawancara dengan tema keprofesian. Kalian bisa wawancara kepada
guru, penjual gorengan, pedagan siomay, dan profesi lain yang ada di sekitar
sekolahmu! Lakukanlah dengan berkelompok dan bagilah tugas yang jadi
pewawancara, perekam, pencatat, dan penanya. Rekamlah wawancara dengan Handphone. Susunlah daftar pertanyaan dan
lakukanlah sesuai dengan langkah-langkah wawancara di atas! Hasil wawancara
kalian narasikan seperti contoh di atas!
3.
Mengubah wawancara menjadi
narasi dengan memperhatikan cara penulisan kalimat langsung dan kalimat
taklangsung.
Bentuk wawancara berupa dialog (tanya-jawab).
Untuk mengubah wawancara ke dalam bentuk narasi (teks cerita) maka harus
memahami kaidah kalimat langsung dan tidak langsung.
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan
ujaran orang secara langsung. Bagian kutipan kalimat berupa kalimat berita,
tanya, perintah. Contoh: Bobo bertanya “Apa itu Mikoorganisme?”
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan ujaran orang dan hanya berbentuk
berita. Contoh: Bobo menanyakan tentang apa itu mikroorganisme.
Perbedaan kalimat langsung dan tidak langsung
Jenis
|
Kalimat langsung
|
Kalimat tak langsung
|
Tanda baca
|
Diberi tanda petik
(“....”)
|
Tidak diberi tanda petik.
|
Kata ganti
|
Kata ganti orang tetap
|
Kata ganti orang
mengalami perubahan. (saya menjadi dia, kamu menjadi saya, kalian menjadi
kami, kami menjadi mereka)
|
Intonasi
|
Intonasi bagian yang
dikutip lebih tinggi daripada bagian lainnya.
|
Intonasi mendatar dan
menurun.
|
Jenis kalimat
|
Kutipan bisa berupa
kalimat tanya,berita, perintah.
|
Hanya berbentuk kalimat
berita.
|
Contoh:
1. Pak Sopir bertanya, “Kamu mau pergi ke mana, Nak?
(Pak
sopir menanyakan bahwa saya mau pergi ke mana.)
2. Budi bertanya, “Apakah saya boleh masuk?”
(Budi
menanyakan bahwa dia boleh masuk atau tidak.)
3. Ayah bertanya,”Apa yang memotivasi kamu untuk
terus berkarya, Nak?”
(Ayah
menanyaiku tentang motivasi saya untuk terus berkarya.)
4. Ibu berkata, “Ayo kalian terus belajar
demi menggapai cita-cita kalian!” ucap ibu guru.
(Ibu guru memotivasi agar kami terus belajar
demi menggapai cita-cita)
5. “Kami akan memperjuangkan nasib rakyat,” teriak
para demonstran.
(Para
demonstran meneriakkan bahwa mereka akan memperjuangkan nasib rakyat.)
Langkah-langkah
mengubah teks wawancara ke dalam narasi:
o Membaca
teks wawancara dengan seksama!
o Mengubah
kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
o Susunlah
teks narasi secara runtut berdasarkan kalimat tidak langsung dan mudah
dipahami.
o Variasikan
dengan kalimat langsung dan perhatikan penulisannya.
o Suntinglah
hasil tulisan.
Pada waktu menarasikan wawancara, kamu
sebagai orang pertama menceritakan mengenai wawancara dengan narasumber. Kata
ganti orang yang digunakan mengganti sapaan narasumber adalah dia (ia, -nya)
beliau.
Contoh
:
A.
Pewawancara : “Bagaimana perasaan Mbak Dian menjadi
bintang top Indonesia?”
Dian Sastro
: “Perasaanku awalnya tidak biasa, tapi lama-lama biasa juga.”
B.
Pewawancara bertanya bagaimana perasaan Mbak
Dian menjadi bintang top Indonesia. Mbak Dian mengatakan bahwa awalnya ia tidak
biasa, tetapi lama-lama menjadi biasa.
Contoh
:
A.
Pewawancara : “Bagaimana pendapat Bapak
sebagai seorang yang berkecimpung di bidang perbukuan tentang minat baca para
siswa kita?”
Efendi Hakim: “Menurut saya, minat baca para
siswa kita saat ini dapat dikatakan rendah. Akan tetapi, hal ini belum sampai
pada tahapan yang memprihatinkan. Saya yakin masih terbua kemungkinan bagi kita
untuk meningkatkan minat baca mereka.”
B.
Ketika menjawab pertanyaan tentang
pendapatnya berkaitan dengan minat baca para siswa saat ini, beliau menyatakan
bahwa minat baca di kalangan siswa masih rendah. Akan tetapi, menurutnya, masih
ada kemungkinan untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa.
Latihan
2.
Susunlah hasil wawancara ke dalam bentuk narasi!
Perhatikan hasil wawancara
di bawah ini :
Wahyu
: “ Kamu senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan?”
Ratna
: “ Iya.saya sangat senang.”
Wahyu
: “ Apa yang membuat Ratna sangat senang dengan kegiatan Hizbul Wathan?”
Ratna
: “ Kegiatan HW dapat menambah
pengalaman dan wawasan saya, terutama melatih mental saya.”
Wahyu
: “Berapa kali dalam satu minggu kamu latihan HW?”
Ratna
: “Satu kali seminggu. Namun kadang – kadang dua kali juga.”
Wahyu
: “Siapa yang melatih kegiatan pramuka ini ?”
Ratna
: “Rakanda Agus dan Ayunda Lia.”
Wahyu
: “Apa ada kesulitan yang kamu alami
selama mengikuti kegiatan HW ini ?”
Ratna
: “Ada. Terutama saat perkemahan. Kami kadang-kadang kekurangan alat-alat P3K
maupun obat-obatan.”
Wahyu
: “Kalau begitu bagaimana caramu mengatasinya?”
Ratna
:
“Kami terpaksa menggunakan peralatan seadanya dan menggunakan obat-obatan dari
alam yang telah kami pelajari saat latihan.”
Wahyu
: “ Baiklah Ratna. Terima kasih atas informasinya.”
Ratna
: “ Sama-sama Wahyu.”
Latihan 3
Ubahlah teks wawancara ke dalam bentuk narasi!
Wartawan : “Mengapa Anda
tertarik ke dunia anak?”
Kak Seto : “Saya melihat perhatian terhadap anak-anak
ini sangat kurang, sehingga saya juga mengharapkan supaya generasi muda,
rekan-rekan mahasiswa atau remaja, mulai peduli terhadap isu anak.”
Wartawan :” Apa program
yang akan dilakukan Komisi Nasional Perlindungan Anak?”
Kak Seto :”Terus
mengampanyekan pentingnya perhatian terhadap anak. Selain itu, mendesak
pemerintah menyelenggarakan berbagai kegiatan positif untuk menampung aspirasi
anak.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar