Selasa, 10 Mei 2016

Rangkuman Bahasa Indonesia Bab 2 Kelas 7 semester 2

BAB II

Kompetensi Dasar:
9.1 Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/narasumber yang disampaikan dalam wawancara.
9.2 Menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara.
11.3 Menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram.
12.1 Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tidak langsung.
A.    Membaca Tabel

1.      Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah informasi faktual yang disusun secara sistematis. Diagram adalah informasi yang disusun berwujud gambar/sketsa. Diagram meliputi diagram lingkaran, batang, dan garis.
Langkah-langkah membaca tabel dengan cepat antara lain,
a.       Membaca judul tabel atau diagram.
b.      Membaca informasi di bagian baris ataupun kolom
c.       Membuat pertanyaan berdasarkan judul tabel.
d.      Menuliskan pokok-pokok informasi dalam tabel.
Contoh:
Jumlah Penumpang Kereta Api Jawa Tengah
Tahun 2004 s.d. 2006
No
Stasiun
Tahun


2004
2005
2006
1.
Semarang Tawang
49.714
49.714
54.685
2.
Semarang Poncol
54.357
52.697
57.969
3.
Solo Balapan
36.023
31.314
34.445
4.
Purwokerto
24.703
25.324
27.856
5.
Kutoarjo
47.289
30.730
33.803
6.
Tegal
30.164
41.894
46.083

Contoh cara pembacaan tabel:
Berapa jumlah penumpang kereta api tahun 2004-2006 di stasiun Semarang Tawang?
Jawaban menghasilkan pernyataan : Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Tawang Semarang pada tahun 2004 dan 2005 sama besar, sedangkan pada tahun 2006 mengalami kenaikan.

Pernyataan yang lain sesuai dengan isi tabel:
a.       Jumlah penumpang kereta api di Tegal pada tahun 2004-2006 mengalami kenaikan 15919.
b.      Jumlah penumpamg kereta api di Kutorajo mengalami penurunan pada tahun 2004-2006.
c.       Pada 2005, jumlah penumpang dari keenam stasiun mengalami penurunan meliputi Semarang Poncol, Solo Balapan, dan Kutoarjo.
Kesimpulan: Dari keenam stasiun, Jumlah Penumpang Kereta Api Jawa Tengah Tahun 2004-2006 yang mengalami kenaikan cukup tinggi setiap tahun adalah stasiun Tegal.
2.      Bagan/diagram adalah alat peraga grafik untuk menyajikan data agar mempermudah penafsiran. Perhatikan bagan ini.
 
 




                                                                                             


Berdasarkan bagan maka dapat dibuat pernyataan:
a.       Ragam bahasa dibedakan ke dalam ragam bahasa baku dan bahasa nonbaku.
b.      Ragam bahasa nonbaku terdiri atas ragam bahasa slang dan bahasa gaul.
c.       Bahasa undang-undang merupakan bagian dari ragam bahasa baku.
d.      ......


B.     Wawancara
1.      Menyimpulkan gagasan dalam wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber untuk mendapatkan informasi. Setiap wawancara memiliki gagasan-gagasan yang disampaikan. Untuk bisa menyimpulkan gagasan dalam wawancara maka kita harus menyimak wawancara dan mencatat hal-hal yang penting secara ringkas. Setelah itu, dikembangkan menjadi kalimat/paragraf yang menyimpulkan isi wawancara.
Dalam menulis hal-hal yang penting dan menyimpulkan gagasan dalam wawancara, kamu harus melakukan langkah-langkah berikut:
a.       Persiapkan alat tulis dan buku catatan.
b.      Simaklah dengan seksama pernyataan-pernyataan yang dikemukakan narasumber.
c.       Catat pernyataan-pernyataan penting.
d.      Simpulkan gagasan dalam wawancara.
Contoh:
Simak wawancara berikut!
Pewawancara : Sekarang pertanyaan terakhir, Bu. Bagaimana sikap Ibu melihat perilaku remaja kita dewasa ini?
Narasumber   : Meskipun apa yang saya nyatakan ini pendapat pribadi, saya melihat perilaku remaja kita saat ini cukup menggelisahkan atau bahkan mengkhawatirkan. Bukan hanya orang tua yang merasakan hal ini, tetapi juga pemerintah.
Berdasarkan wawancara ditulis hal-hal penting:
a.       Perilaku remaja cukup menggelisahkan/ mengkhawatirkan.
b.      Kekhawatiran bukan hanya dirasakan orang tua melainkan pemerintah.
Kesimpulan :
Menurut narasumber, perilaku remaja sudah menghkawatirkan orang tua hingga pemerintah.
2.      Melakukan wawancara
Sebelum melakukan wawancara, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pewawancara. Langkah-langkah tersebut antara lain :
a. Menetukan topik wawancara.
b. Menentukan pokok-pokok yang akan ditanyakan untuk berwawancara.
c. Menyusun daftar pertanyaan untuk berwawancara.
d. Menghubungi nara sumber.
e. Menyiapkan alat-alat dalam berwawancara seperti; alat tulis atau alat perekam.
f. Melakukan wawancara dengan nara sumber dengan cara yang sopan dan menggunakan ba hasa yang baik dan jelas.
g. Menulis hasil wawancara.
h. Mendiskusikan hasil wawancara.
i.  Menulis laporan hasil wawancara.
*      Contoh sebuah wawancara
Ardi                       : “Assalamualaikum.”
Pak Somad            : “ Waalaikumsalam,Nak.”
Ardi                      : “Pak,maaf,saya mengganggu waktu Bapak sebentar untuk berwawancara, boleh, Pak?”
Pak Somad            : “Boleh, Nak, Silahkan saja!”
Ardi                       : “Sudah berapa lama Bapak menjadi penjual tahu?”
Pak Somad            : “ Sudah cukup lama Nak, kurang lebih delapan tahun .”
Ardi                      : “Apakah Bapak membuat sendiri atau mengambil dari orang lain tahu yang akan dijual?”
Pak Somad            : “ Saya membuat sendiri, Nak.”
Ardi                       : “ Ke mana Bapak memasarkan tahu-tahu, Bapak? “
Pak Somad            : “ Ke pasar Mandalika .”
Ardi                       : “ Kapan Bapak berangkat ke pasar menjual tahu?”
Pak somad             : “ Jam 06.00 pagi, Nak.”
Ardi                       : “ Jam berapa Bapak pulang dari pasar?”
Pak Somad           : “Tidak pasti. Kadang-kadang jam 10.00 atau jam 12.00 siang, tergantung cepat habisnya tahu saya.”
Ardi                       : “ Berapa penghasilan Bapak sebulan dari berjualan tahu?”
Pak Somad            : “ Rata-rata Rp. 450.000 sebulan.”
Ardi                       : ” Apakah Bapak cukup dengan penghasilan sebanyak itu?”
Pak Somad            : ” Alhamdulillah cukup, Nak .”
Ardi                       : “ Baiklah Pak Somad. Terima kasih atas waktu yang telah disediakan untuk saya berwawancara dengan Bapak.”
Pak Somad            : “ Sama-sama, Nak Ardi .”
Ardi                       : “ Mari Pak. Assalamualaikum .”
Pak Somad            : “ Waalaikumsalam .”
*      Laporan Hasil Wawancara
Dari wawancara yang telah dilakukan di atas, dapat disusun laporan hasil wawancara dalam bentuk narasi atau cerita seperti :
Saya telah melakukan wawancara dengan Pak Somad pada hari Kamis, 20 Januari 2011 jam 10.30 sampai jam 11.00 Wita, di rumah Pak Somad. Hasil wawancara itu sebagai berikut  :
     Pak Somad sudah delapan tahun sebagai penjual tahu. Beliau berjualan tahu di pasar Mandalika. Tahu yang beliau jual adalah tahu buatannya sendiri. Pak somad berangkat menjual tahu pada jam 06.00 pagi dan pulang jam 10.00 atau 12.00 siang. Penghasilan Pak Somad sebulan rata-rata Rp. 450.000. Penghasilannya itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
      Latihan  1.
      Lakukanlah wawancara dengan tema keprofesian. Kalian bisa wawancara kepada guru, penjual gorengan, pedagan siomay, dan profesi lain yang ada di sekitar sekolahmu! Lakukanlah dengan berkelompok dan bagilah tugas yang jadi pewawancara, perekam, pencatat, dan penanya. Rekamlah wawancara dengan Handphone. Susunlah daftar pertanyaan dan lakukanlah sesuai dengan langkah-langkah wawancara di atas! Hasil wawancara kalian narasikan seperti contoh di atas!
3.      Mengubah wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan kalimat langsung dan kalimat taklangsung.
Bentuk wawancara berupa dialog (tanya-jawab). Untuk mengubah wawancara ke dalam bentuk narasi (teks cerita) maka harus memahami kaidah kalimat langsung dan tidak langsung.
ž  Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ujaran orang secara langsung. Bagian kutipan kalimat berupa kalimat berita, tanya, perintah. Contoh: Bobo bertanya “Apa itu Mikoorganisme?”
ž  Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan ujaran orang dan hanya berbentuk berita. Contoh: Bobo menanyakan tentang apa itu mikroorganisme.
Perbedaan kalimat langsung dan tidak langsung
Jenis
Kalimat langsung
Kalimat tak langsung
Tanda baca
Diberi tanda petik (“....”)
Tidak diberi tanda petik.
Kata ganti
Kata ganti orang tetap
Kata ganti orang mengalami perubahan. (saya menjadi dia, kamu menjadi saya, kalian menjadi kami, kami menjadi mereka)
Intonasi
Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada bagian lainnya.
Intonasi mendatar dan menurun.
Jenis kalimat
Kutipan bisa berupa kalimat tanya,berita, perintah.
Hanya berbentuk kalimat berita.
Contoh:
1.      Pak Sopir bertanya, “Kamu mau pergi ke mana, Nak?
(Pak sopir menanyakan bahwa saya mau pergi ke mana.)
2.      Budi bertanya, “Apakah saya boleh masuk?”
(Budi menanyakan bahwa dia boleh masuk atau tidak.)
3.      Ayah bertanya,”Apa yang memotivasi kamu untuk terus berkarya, Nak?”
(Ayah menanyaiku tentang motivasi saya untuk terus berkarya.)
4.      Ibu berkata, “Ayo kalian terus belajar demi menggapai cita-cita kalian!” ucap ibu guru.
(Ibu guru memotivasi agar kami terus belajar demi menggapai cita-cita)
5.      “Kami akan memperjuangkan nasib rakyat,teriak para demonstran.
(Para demonstran meneriakkan bahwa mereka akan memperjuangkan nasib rakyat.)



*      Langkah-langkah mengubah teks wawancara ke dalam narasi:
o   Membaca teks wawancara dengan seksama!
o   Mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
o   Susunlah teks narasi secara runtut berdasarkan kalimat tidak langsung dan mudah dipahami.
o   Variasikan dengan kalimat langsung dan perhatikan penulisannya.
o   Suntinglah hasil tulisan.
Pada waktu menarasikan wawancara, kamu sebagai orang pertama menceritakan mengenai wawancara dengan narasumber. Kata ganti orang yang digunakan mengganti sapaan narasumber adalah dia (ia, -nya) beliau.
Contoh :
A.    Pewawancara : “Bagaimana perasaan Mbak Dian menjadi bintang top Indonesia?”
Dian Sastro    : “Perasaanku awalnya tidak biasa, tapi lama-lama biasa juga.”
B.     Pewawancara bertanya bagaimana perasaan Mbak Dian menjadi bintang top Indonesia. Mbak Dian mengatakan bahwa awalnya ia tidak biasa, tetapi lama-lama menjadi biasa.
Contoh :
A.    Pewawancara : “Bagaimana pendapat Bapak sebagai seorang yang berkecimpung di bidang perbukuan tentang minat baca para siswa kita?”
Efendi Hakim: “Menurut saya, minat baca para siswa kita saat ini dapat dikatakan rendah. Akan tetapi, hal ini belum sampai pada tahapan yang memprihatinkan. Saya yakin masih terbua kemungkinan bagi kita untuk meningkatkan minat baca mereka.”
B.     Ketika menjawab pertanyaan tentang pendapatnya berkaitan dengan minat baca para siswa saat ini, beliau menyatakan bahwa minat baca di kalangan siswa masih rendah. Akan tetapi, menurutnya, masih ada kemungkinan untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa.
Latihan  2.
Susunlah hasil wawancara ke dalam bentuk narasi!
Perhatikan hasil wawancara di bawah ini :
Wahyu                   : “ Kamu senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan?”
Ratna                     : “ Iya.saya sangat senang.”
Wahyu                   : “ Apa yang membuat Ratna sangat senang dengan kegiatan Hizbul Wathan?”
Ratna                    : “ Kegiatan HW dapat menambah pengalaman dan wawasan saya, terutama melatih mental saya.”
Wahyu                   : “Berapa kali dalam satu minggu kamu latihan HW?”
Ratna                     : “Satu kali seminggu. Namun kadang – kadang dua kali juga.”
Wahyu                   : “Siapa yang melatih kegiatan pramuka ini ?”
Ratna                     : “Rakanda Agus dan Ayunda Lia.”
Wahyu                  : “Apa ada kesulitan yang kamu alami selama mengikuti kegiatan HW ini ?”
Ratna                     : “Ada. Terutama saat perkemahan. Kami kadang-kadang kekurangan alat-alat P3K  maupun obat-obatan.”
Wahyu                   : “Kalau begitu bagaimana caramu mengatasinya?”
Ratna                    : “Kami terpaksa menggunakan peralatan seadanya dan menggunakan obat-obatan dari alam yang telah kami pelajari saat latihan.”
Wahyu                   : “ Baiklah Ratna. Terima kasih atas informasinya.”
Ratna                     : “ Sama-sama Wahyu.”
       Latihan 3
Ubahlah teks wawancara ke dalam bentuk narasi!
Wartawan : “Mengapa Anda tertarik ke dunia anak?”
Kak Seto  : “Saya melihat perhatian terhadap anak-anak ini sangat kurang, sehingga saya juga mengharapkan supaya generasi muda, rekan-rekan mahasiswa atau remaja, mulai peduli terhadap isu anak.”
Wartawan :” Apa program yang akan dilakukan Komisi Nasional Perlindungan Anak?”
Kak Seto :”Terus mengampanyekan pentingnya perhatian terhadap anak. Selain itu, mendesak pemerintah menyelenggarakan berbagai kegiatan positif untuk menampung aspirasi anak.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar