Jumat, 09 Agustus 2019

Cerita Buku


Siswa sedang bercerita buku di perpustakaan sekolah.

Siang itu, aku mengajak para siswa mengawali belajar bahasa Indonesia dengan kegiatan bercerita buku atau resensi buku. Sudah ada tiga siswa yang akan menceritakan kisah-kisah buku yang sudah dibaca sekaligus mengulas kelebihan dan kelemahan buku. Aku pun mempersilakan siswa yang sudah siap.

"Ayo anak-anak ustaz persilakan yang sudah siap maju," pintaku kepada para siswa.
Tidak berselang lama si gadis berkaca mata yang biasa dipanggil Andrea itu pun maju. Ia bercerita tanpa membawa buku. Sepertinya kisah buku sudah dihafal di luar kepada. Memang lugas, ia mengisahkan tokoh Hiro dengan segala permasalahannya.Walaupun terkadang sempat bingung pula ia mengisahkan urutan cerita.
 
Kemudian majulah siswa yang kedua yakni Irun. Ia menceritakan buku yang tergolong masih baru kepada teman-temannya. Irun pun cukup sukses memukau rasa penasaran para siswa yang lain terhadap buku tersebut. 
Setelah Irun cerita, muncul beberapa pertanyaan dari para siswa. 
"Bagaimana alur ceritanya mudah ditebak?" tanya salah satu siswa putri yang duduk di meja depan.
Irun pun menjawab bahwa alur cerita membuat kita penasaran ingin membaca cerita terus karena alur cerita tidak mudah ditebak endingnya.
Aisya menjadi siswa yang ketiga maju untuk menceritakan buku yang sudah dibaca. Menarik dan membuat rasa penasaran memuncak lagi. Karena ia bercerita tentang buku yang memuat kisah peristiwa aktivis yang diculik lalu disiksa dan dimasukkan ke laut. Aisya pun sepertinya mampu dengan lancar menceritakan detail demi detail peristiwa yang terjadi. Hal itu membuat sorot mata semua siswa tertuju kepada Aisya yang berdiri di depan. Ya, judul buku tersebut Laut Bercerita karya Leila S. Chudori.
"Novel ini mengisahkan tentang tokoh aktivis yang diculik dan disiksa saat era orde baru," kisah gadis berpostur tinggi dan berkulit putih kepada teman-temannya.
Ia pun mengisahkan beberapa peristiwa secara detail yang membuat saya pun larut dalam kengerian peristiwa dalam cerita.
"Apa cerita itu berdasarkan true story atau cerita yang benar terjadi," tanyaku mengobati rasa penasaran.
"Menurut pengarang, cerita dalam Novel Laut Bercerita itu fikstif tetapi ada peristiwa yang berasal dari narasumber asli pelaku peristiwa tahun 1998," jawab Aisya kepadaku.
Kami pun memberikan tepuk tangan atas ketiga siswa yang sudah mau tampil bercerita dan berbagi kisah buku yang dibaca. 

"Anak-anak alhamdulillah hari ini kita tambah referensi buku ya, bagi yang masih penasaran ingin membaca bisa pinjam ke yang empunya," jelasku kepada para siswa. Minggu depan pun sudah ada tiga siswa yang akan berbagi cerita berdasarkan rekomendasi dari siswa yang sudah maju tadi.
Siswa sedang bercerita Novel.
Sebelumnya di kelas lain, sudah ada siswa juga yang bercerita tentang buku dari buku berhalaman tebal hingga buku yang tipis. Ada yang berkisah tentang novel terjemahan yang isinya tentang kisah mengerikan. Ada pula yang berkisah novel karya Adrea Hirata, pengarang fenomenal, yang berjudul Sang Pemimpi. Masih banyak kisah-kisah buku yang sudah dibagi para siswa kepada teman-temannya.

Kegiatan bercerita buku ini merupakan cara meningkatkan minat para siswa untuk membaca buku. Hal ini sebagai jawaban dari hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan tingkat literasi Indonesia masih rendah. Bahkan menduduki rangking 62 dari 70 negara (Detik News.com, Sabtu 5 Januari 2019). Melalui bercerita buku tersebut rasa penasaran para siswa tentang kemenarikan buku dan kelemahan buku akan mereka peroleh. Selain itu juga mendekatkan para siswa dengan buku. 
Motivasi membaca buku bisa dipupuk dengan memberikan fasilitas reading corner di masing-masing ruang yang disesuaikan dengan desain yang kekinian dan nyaman. Koleksi buku pun lengkap sesuai dengan dunia siswa. Para siswa bisa memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku. Selain itu, mereka juga bisa membaca buku di perpustakaan sekolah. Harapan dari itu semua adalah bagaimana minat membaca anak-anak bisa meningkat. Itu saja.


Sabtu, 10 Agustus 2019


Tidak ada komentar:

Posting Komentar