Kamis, 29 September 2016

Kisi-kisi dan ringkasan materi UTS 1 kelas 7



Rangkuman Materi UTS 2016 Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP
v  Kisi-kisi UTS 1 Bahasa Indonesia Kelas 7 2016/2017
1.      Berita
2.      Membaca cepat (skiming)
3.      Membaca scaning kamus
4.      Paragraf (gagasan utama, simpulan, dan ringkasan)
5.      Buku harian
6.      Surat pribadi
7.      Unsur intrinsik cerita anak
8.      Pantun
9.      Pengumuman
10.  Dongeng
Aspek kebahasaan:
11.  Kalimat aktif dan pasif
12.  Unsur kalimat SPOPelK


KD 3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai.
1.      Pengertian membaca memindai
Membaca memindai nama lainnya scanning. Membaca memindai adalah teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain. Maksudnya adalah langsung ke masalah yang dicari. Seperti: fakta khusus dan informasi tertentu
2.      Fungsi membaca memindai
Dalam sehari-hari scanning digunakan untuk:
a.       Mencari nomor telepon
b.      Mencari kata pada kamus
c.       Mencari entri pada indeks
d.      Mencari acara siaran televisi
e.       Melihat daftar perjalanan
3.      Membaca memindai pada kamus
Tujuan membaca memindai kamus  adalah mencari dan menemukan arti kata dalam kamus secara cepat dan tepat. Kamus adalah buku referensi yang memuat daftar kata  dengan keterangan makna dan penggunaannya.
4.      Langkah-langkah membaca memindai kamus
a.       Pahami dahulu bentuk kata, kata dasar, atau kata bentukan (jadian).
Contoh: Mendongeng : MeN+dongeng.
b.      Mencari halaman yang memuat huruf awal kata yang akan dicari artinya.
Lihat Lema (d) ----- cari kata berawalan d.
c.       Menelusuri suku kata awal dalam kamus.
Telusuri (do) sampai menemukan kata dongeng, lalu lihat baris kata mendongeng.
5.      Atau, langkah-langkah membaca memindai kamus:
a.       Tentukan entri yang Anda cari.
Misal: penokohan.
b.      Ingat-ingat huruf awal kata entri yang Anda cari.
Misal: Tokoh
c.       Buka halaman kamus yang memuat kata-kata yang huruf awalnya sama dengan huruf awal kata entri.
d.      Perhatikan kata yang ditulis di halaman atas kiri dan halaman atas kanan untuk mengetahui apakah entri kata yang Anda cari berada di halaman tersebut.
Misal: toliet. toksemia
6.      Cara menyusun kata menjadi kamus
·         Perhatikan kata dasar pada kata tersebut..
·         Susunlah menurut awal kata dasar.
·         Jika ada yang sama awal katanya, lihat huruf kedua, atau ketiga, dan sebagainya.
Contoh:
      1. berbasis, 2. teknologi, 3 informasi, 4 komunikasi,             5, cara, 6. mutu, 7. pendidikan, 8. daerah, 9. terpencil
( 1-5-8-7-3-4-6-9-2)
Congkak, ceria, cerewet, cermat: cerewet, ceria, cermat, congkak.
KD 3.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata permenit.
1.      Pengertian Membaca cepat
Membaca cepat merupakan membaca dengan kecepatan tertentu untuk memahami isi bacaan. Membaca cepat 200 kata permenit adala membaca dalam waktu satu menit atau 60 detik bisa membaca 200 kata dengan pemahaman isi bacaan yang memadai. Orang dewasa Indonesia bisa membaca 175-300 kpm, namun setelah pelatihan membaca cepat menjadi 350-500 kpm dengan pemahaman 70 persen.
2.      10 Penghambat kecepatan membaca
1.      Vokalisasi yaitu menyuarakan setiap kata yang dibaca.
2.      Subvokalisasi yaitu mengucapkan kata-kata dalam bacaan secara berbisik/batin.
3.      Regresi yaitu membaca mundur, kebiasaan mengulang kata/kalimat yang telah dibaca.
4.      Membaca dengan menggerakkan kepada mengikuti baris-baris bacaan.
5.      Membaca dengan menunjuk baris-baris dengan jari, pensil, atau alat yang lain.
6.      Membaca kata demi kata.
7.      Ketidaksiapan mental.
8.      Susah untuk berkonsentrasi ketika membaca.
9.      Kurang motivasi membaca.
10.  Tidak cepat menemukan pikiran pokok bacaan.
3.      Rumus menghitung kecepatan membaca:
  Jumlah kata yang dibaca         X 60= jumlah kpm (kata permenit
     Jumlah detik untuk membaca
Cara mencari jumlah kata yang dibaca:
a.       Hitung jumlah kata dalam lima baris bacaan dibagi lima.
b.      Hasilnya merupakan jumlah rata-rata perbacaan.
c.       Hitung jumlah baris yang Anda baca dikalikan dengan jumlah rata-rata tadi.
d.      Hasilnya merupakan jumlah kata yang dibaca
Contoh:
Anda membaca dalam 2 menit dan 10 detik, sedangkan jumlah kata yang Anda baca sebanyak 660 kata. Berapa kecepatan membaca dalam Kpm?
Jawab:
  Jumlah kata yang dibaca         X 60= jumlah kpm (kata permenit
     Jumlah detik untuk membaca
  660                  X 60 = 342 kata permenit.
     130 detik
4.      Langkah membaca cepat:
1.      Tentukan waktu mulai Anda membaca
     Waktu mulai : pukul …… lebih …….. Menit ……detik
2.      Bacalah dengan cepat dan menghindari penghambat kecepatan membaca.
3.      Jika selesai, tulislah waktu selesai membaca.
     Waktu selesai : pukul …. Lebih …. Menit … detik
4.      Hitung jumlah kata yang dibaca.
5.      Hitung kecepatan membaca.
6.      Hitung pemahaman dengan soal.
Rumus: Jumlah jawaban benar.X 100 persen= …..persen
            Jumlah soal
5.      Guna kecepatan membaca antara lain sebagai berikut.
1.      Membaca scanning dan skiming (1.000 kpm) untuk mencari informasi secara cepat seperti kamus, ensiklopedia dan buku telepon.
2.      Membaca kecepatan tinggi (500-800 kpm) untuk membaca bahan yang mudah dikenali dan novel ringan.
3.      Membaca secara cepta (350-500 kpm) untuk membaca bacaan nonfiksi dan membaca fiksi yang agak sulit.
4.      Membaca dengan kecepatan rata-rata (250-350 kpm) untuk membaca fiksi untuk analisis dan nonfiksi menari ide pokok
6.      Menyimpulkan isi bacaan
  Dalam menyimpulkan isi bacaan hal yang perlu diketahui adalah
1.      Mencari ide pokok atau gagasan utama dalam setiap paragraf. (Paragraf deduktif, induktif, dan campuran)
2.      Menyimpulkan berdasarkan masing-masing gagasan utama tersebut.
7.      Paragraf
Paragraf adalah rangkaian beberapa kalimat yang saling bertautan dan mengungkapkan satu ide atau gagasan utama.
Syarat paragraf yang baik:
1.      Kesatuan
     Semua kalimat yang ada dalam paragraf itu mendukung satu atau sebuah pikiran utama.
     (Memiliki satu pikiran utama yang menjiwai isi seluruh paragraf).
2.      Kepaduan atau koherensif
     Kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain yang membentukparagraf.
3.      Kelengkapan
     Ketuntasan pembicaraan dalam suatu paragraf, Dapat menghadirkan kalimat penjelas yang
cukup utuk menunjang kalimat topik.
Jenis paragraf:
1.      Paragraf Deduktif (umum-khusus)
            adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf.
Ciri-ciri:
a.       Letak kalimat utama di awal paragraf.
b.      Dimulai dengan  pernyataan umum.
c.       Disusul dengan penjelasan khusus.
2.      Paragraf Induktif (Induksi) (khusus-umum)
adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.
Ciri-ciri:
a.       Letak kaimat utamanya di akhir paragraf.
b.      Dimulai dengan pernyataan khusus.
c.       Disusul dengan penjelasan umum.
3.      Paragraf Campuran (umum-khusus-umum)/ (khusus-umum-khusus)
adalah paragraf yang kalimat utama terletak di awal dan akhir paragraf.
Ciri-ciri:
a.       Letak kalimat utama di awal dan akhir paragraf.
b.      Kalimat di akhir paragraf bersifat penegasan dengan susunan kalimat yang agak berbeda.
Cara mencari kalimat utama dan gagasan utama
1.      Cara mencari kalimat utama:
a. Kalimatnya paling umum.
b. Dijelaskannya oleh kalimat yang lain.
c. Kata kuncinya selalu diulang-ulang baik secara langsung atau dengan kata ganti.
2.      Cara mencari pikiran utama:
a. Pikiran utama selalu berada dalam kalimat utama.
b. Jika berupa kalimat majemuk, pikiran utama berada dalam induk kalimat (S-P).
Contoh:
1.      Kebiasaan mencontek justru akan memadamkan semangat belajar. Para pencontek biasa berpikir untuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat contekan, nilai yang diperoleh pun kadang lebih bagus dari siswa yang jujur. Nilai boleh saja bagus, namun sebenarnya ia tidak tahu apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Ilmu pengetahuannya tidak pernah bertambah karena rajin mencontek. Lalu apa bedanya dengan mereka yang tidak pernah sekolah?
Kalimat utama: Kebiasaan mencontek justru akan memadamkan semangat belajar.
Gagasan utama: Kebiasaan mencontek
2.      Sudah ada ide tetapi sukar untuk dituangkan. Selalu dihadapkan dengan persoalan apa yang hendak ditulis? Seberapa panjang tulisan yang akan ditulis. Keringnya pengetahuan terhadap topik yang hendak dikembangkan. Demikianlah pengalaman seseorang pada awal belajar menulis.
Kalimat utama: Demikianlah pengalaman seseorang pada awal belajar menulis.
Gagasan utama: Pengalaman belajar menulis.

KD 4.1 Menulis buku harian/ pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar.
1.      Pengertian buku harian
Buku harian adalah  buku catatan harian yang berisi curahan perasaan atau peristiwa-peristiwa pribadi
2.      Manfaat buku harian
Manfaat buku harian :
a.       Mendokumentasikan pengalaman.
b.      Mengisi waktu senggang.
c.       Mengasah kemampuan menulis.
d.      Mengingat kenangan.
e.       Mengurangi kegundahan atau tekanan batin.
f.       Mengevaluasi dan merefleksi diri.
3.      Langkah-langkah menulis buku harian :
a.       Menulis pokok-pokok sebuah pengalaman pribadi.
b.      Mengembangkan pokok-pokok pengalaman tersebut dengan memperhatikan waktu dan tempat peristiwa.
c.       Menggunakan bahasa yang ekspresif untuk mencurahkan perasaan dan
d.      pemikiranmu.
e.       Mengungkapkan perasaan secara jujur, spontan, serta tidak perlu dikonsep seperti hendak mengarang.
4.      Teknik menulis buku harian
1.      List (daftar)
Mencatat setiap kegiatan dalam bentuk daftar.
Contoh:
Ø  Selasa, 21 Agustus 2007
            Pukul  06.00 berangkat ke sekolah.
            Di jalan, bus yang aku tumpangi berhenti. Ternyata bus tersebut kehabisan bensin. Pak sopir harus pergi membeli bensing terlebih dahulu sehingga aku terpaksa terlambat masuk sekolah. Lalu ….
            Pukul 13.30 pulang sekolah
            Asyiiiik, akhirnya selesai juga jam sekolah. Jam terakhir tadi aku capek banget. Soalnya jam kedua tadi pelajaran olarahraga sih
2.      Potret
Menggambarkan apa saja yang dialami secara detail.
            Hari Senin, 12 Maret 2012
            Hari ini hari yang melelahkan. Sejak pagi aku sudah disibukkan dengan banyak peristiwa yang tak terduga sekaligus menjengkelkan. Saat berangkat ke sekolah bus yang aku tumpangi tiba-tibda berhenti, ternyata bensinnya habis.
3.      Sudut pandang terbalik
Teknik ini menempatkan diri kita sebagai orang lain dan orang lain menjadi aku. (Buku hariannya menjadi aku)
            Hari Senin, 12 Maret 2013
            Aku tahu kamus sedang sedih dan capek. Tadi pagi bus yang kamu tumpangi berhenti di tengah jalan saat berangkat sekolah sehingga kamu datang terlambat. Setelah itu, kamu masih harus kecapekan karena pelajaran olahraga pada jam kedua. Jangan bersedih, aku selalu setia untuk membantumu. Ya, meskupun hanya sebagai untuk curhat.
4.      Peta kesadaran
Jika kesuliltan menggunakan kata-kata, kamu dapat menggunakan gambar, garis, atau grafik yang dapat mewakili pikiranmu.
5.      Khayalan terarah
Teknik ini mirip dengan melamun, tetapi sambil mencatat segala sesuatu yang muncul dalam pikiran.
6.      Surat tidak terkirim
Menulis buku harian seperti menulis surat kepada orang lain.
7.      Dialog
Menulis buku harian seolah-olah sedang bercakap cakap dengan orang lain.
KD 4.2 Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa.
1.      Berdasarkan isinya, surat dibedakan menjadi 3:
·         Surat pribadi        : Surat yang berisi masalah pribadi yang ditujukan kepada keluarga. surat undangan ulang tahun, surat undangan pernikahan, surat lamaran pekerjaan, surat permohonan izin, dsb.
·         Surat dinas/resmi  : Surat yang berisi masalah kedinasan yang dibuat oleh instansi dan ditujukan kepada pihak instansi terkait. Surat keputusan, surat tugas, surat edaran, surat undangan rapat dinas, dsb.
·         Surat niaga/ dagang: Surat yang berisi masalah perniagaan atau perdagangan. Surat permohonan lelang, surat periklanan, surat tagihan, surat penawaran jasa, surat pesanan.
2.      Pengertian surat pribadi
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Contoh: surat undangan ulang tahun, surat buat sahabat, surat lamaran pekerjaan, surat izin.







3.      Contoh surat pribadi
Sahabatku Dina                                                                                                                                  Jakarta, 4 Agustus 2011
Jalan Merpati 3
Bandung
Assalamualaikum Wr.Wb.
Halo,apa kabar,baik baik saja kan? Aku dan keluargaku dalam keadaan sehat walafiat. Mudah mudahan kabarmu juga seperti itu.
Apa di Bandung hujan terus sepanjang hari? Di Jakarta hampir setiap hari hujan lo.
Din, bulan depan kan udah mulai libur sekolah, apa kamu punya rencana liburan ke luar kota? Kalau tidak aku ingin berkunjung ke
rumahmu. Aku ingin melihat indahnya keindahan kota Bandung dan berlibur bersamamu.
Sekian dulu surat dari saya. Kalau ada waktu segera balas ya surat dariku.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Sahabatmu,
                                                                                                                                                                ttd
                                                                                                                                                Melati Wijayanti

 
 









4.      Bagian surat pribadi
a.       Tempat dan tanggal pembuatan surat
b.      Alamat yang dituju
c.       Salam pembuka
d.      Isi surat
e.       Salam penutup
f.       Tanda tangan serta nama terang
5.      Perbedaan surat pribadi dengan surat dinas
Surat pribadi
Surat dinas
1.      Tidak menggunakan kop surat
2.      Tidak ada nomor surat
3.      Salam pembuka dan penutup bervariasi
4.      Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
5.      Format surat bebas
1.      Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi
2.      Ada nomor surat, lampiran, dan perihal
3.      Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
4.      Penggunaan ragam bahasa resmi
5.      Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi
6.      Ada aturan format baku

6.      Bagian surat dinas
Bagian – bagian Surat
Kalian cermati kembali contoh surat dinas di atas , surat sebagai alat komunikasi jarak jauh ( Surat Resmi / Dinas ) mempunyai tahapan / bagian – bagian diantaranya :

1. Kepala Surat
2. Tanggal Surat
3. Nomor surat
- Lampiran surat
- Perihal
4. Alamat yang dituju
5. Salam Pembuka
6. Pembuka surat
- Isi surat
- Penutup surat
7. Salam Penutup
8. Nama jelas dan tanda tangan

9.Tembusan

KD 8.1 Menulis pantun sesuai dengan syarat pantun.
1.      Pengertian Pantun
Pantun adalah karya sastra lama yang berbentuk puisi

2.      Jenis-jenis pantun
Pantun anak-anak
            a. Pantun bersuka cita
            b. Pantun berduka cita
Pantun muda
            a. Pantun berkenalan
            b. Pantun berkasih-kasihan
            c. Pantun perceraian
            d. Pantun beriba hati
            e. Pantun jenaka
            f. Pantun teka teki
3.      Pantun orang tua
            a. Pantun agama
            b. Pantun nasihat
            c. Pantun adat

3.      Ciri-ciri pantun
·         Setiap bait teridiri dari empat baris
·         Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
·         Bersajak a-b-a-b.
·         Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
4.      Langkah menulis pantun
a.       Menentukan tema
b.      Mencari kosakata sesuai tema
c.       Teknik penulisan
Pertama, Cari kata terakhir isi (baris ketiga dan keempat) dan sesuaikan dengan tema.  Suku kata terakhir dua kata tersebut haruslah berbeda.
Kedua, Buat kalimat dengan kata tersebut dengan memperhatikan syarat pantun (8-12 suku kata).
Ketiga, Cari kata terakhir sampiran (baris pertama dan kedua). Sesuaikan dengan suku kata terakhir baris ketiga dan keempat.
Keempat, Buat kalimat dengan kata-kata tersebut (rebung dan sup). Perhatikan 8-12 suku kata.
Kelima, periksa kembali pantun yang sudah dibuat. Apakah sudah memenuhi syarat pantun atau belum?
5.      Contoh pantun

a.       Pantun anak
Ayam jantan terbang lepas
Hinggap di ranting pohon tumbang
Melihat ibu pulang lekas
Hatiku senang bukan kepalang
b.      Pantun Remaja
Sawah mengering penuh jerami
Kurang air dari seberang
Tidaklah puas di hati kami
Hendak bertemu dindan seorang
c.       Pantun Orang tua
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
d.      Pantun Peribahasa
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian


KD 1.1 Menyimpulkan isi berita
1.      Tentang berita
Berita adalah informasi baru mengenai sesuatu yang sedang terjadi. Berita disebut juga kabar, pemberitahuan atau pengumuman. Agar sebuah berita dapat diketahui oleh umum maka sebuah berita akan disebarkan melalui media massa.
2.      Analisis pokok berita dengan menggunakan 5 W + 1 H
What, why, who, when, where, how
3.      Menuliskan kembali berita dengan mengikuti petunjuk:
a.       Simak baik-baik berita yang didengar.
b.      Catat hal-hal yang penting dari berita tersebut. (5 W + 1 H).
c.       Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri.
·         Dongeng/ cerita rakyat
·         Dongeng adalah cerita yang fiktif atau rekaan, kata lain tidak benar-benar terjadi.
·         Ciri-ciri dongeng:
a.       Isi cerita mengandung hal ajaib
b.      Istanasentris
c.       Tema berisi ajaran moral.
d.      Alur Sederhana
e.       Anonim (tanpa nama pengarang).
f.       Disebarkan dari mulut ke mulut.
·         Jenis dongeng:
a.       Legenda:  Cerita tentang asal mula terjadinya suatu peristiwa atau daerah. Contoh: Asal Mula Danau Toba, Malin Knndang, Sangkuriang,
b.      Mitos :      Cerita yang berhubungan dengan roh halus/gaib. Contoh: Nyi Blorong, Nyi Roro Kidul, Ki Ageng Selo,
c.       Fabel :      Cerita tentang binatang . Contoh: Kancil dan Buaya .
d.      Sage:        Cerita yang mengandung unsur sejarah (petualangan). Contoh: Joko Tingkir, Damarwulan, Terjadinya Kota Majapahit, Ken Arok.
e.       Parabel:    Cerita menggambarkan sikap moral/ keagamaan. Contoh: Kisah para nabi, Hikayat Budiman .
f.       Cerita Jenaka: Cerita yang lucu biasanya berisi keluguan, kebodohan perilaku seseorang. Contoh: Si Kabayan, Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang
·         Menemukan kemenarikan
Caranya membaca terlebih dahulu, menganalisis unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, latar, amanat), dan mengomentari kemenarikan cerita.
Hal yang menarik: Hal yang membuat kamu tertarik setelah membaca dongeng.
Contoh dongeng Cinderella:
(1). Ceritanya menarik karena ada ibu perinya. Buktinya Cinderella ditolong ibu peri agar bisa mengikuti pesta.
(2). Hanya kaki Cinderella yang sesuai dengan ukuran sepatu kaca yang ditemukan pangeran.
(3). Cinderella yang pada awalnya hidup sengsara berakhir bahagia, dan saudara tiri beserta ibu tirinya yang jahat mendapatkan hukuman yang setimpal.
·         Pengumuman
Contoh:
PENGUMUMAN
Nomor: 001/PKR/I/2016
     Sehubungan dengan akan diselenggarakannyan “Pentas Kesenian Rakyat” pada,
     Hari                                         : Sabtu
     Tanggal                                   : 25 Januari 2016
     Waktu                                     : pukul 19.00-23.00 WIB
     Tempat                                    : Alun-alun Lor
     Para pedagang Kaki Lima (PKL) dimohon tidak berjualan di areal Alun-Alun pada hari
tersebut.
     Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
                                                                 Surakarta, 23 Januari 2016
                                                                             Ketua Panitia
                                                                             Agus
}  Pengumuman = pemberitahuan; pemakluman; atau hal yang diberitakan kepada orang banyak.
}  Bahasa jelas, singkat, dan persuasif.
}  Unsur-unsur pengumuman:
a.       Judul
b.      Nomor
c.       Pihak yang dituju
d.      Pendahuluan
Dengan ini kami umumkan kepada … bahwa …
e.       Isi
f.       Kepada para pemenang, diharapkan dapat mengambil hadiah di ruang guru pada pukul 14.00 …..
g.      Penutup
h.      Karena begitu pentingnya program tersebut, saya harap Saudara memperhatikannya dengan baik. Terima kasih.
i.        Nama pengirim dan tanda tangan
Jenis Pengumuman:
q  Pengumuman resmi
     lembaga instansi resmi
     Pengumuman kegiatan sekolah, lowongan kerja, dsb.
q  Pengumuman tidak resmi
     bersifat pribadi
     Pengumuman duka cita, benda hilang, dsb.
q  Pengumuman layanan umum
     layanan masyarakat
     Pengumuman jadwal kereta api, jadwal praktik dokter, prakiraan cuaca, dsb.
·         Cerita Anak
·         Cerita anak = cerita yang berisikan kisah seputar anak.
·         Bersifat menghibur
·         Sarat pesan moral
·         Unsur-unsur cerita anak:
1.      Tema         : ide yang mendasari cerita.
2.      Tokoh        : Pelaku cerita
Protagonis, antagonis, dan tritagonis
3.      Alur           : jalan cerita
Alur maju, alur mundur, alur campuran
4.      Latar          : Tempat dan waktu terjadinya peristiwa
Latar waktu, tempat, dan suasana
5.      Amanat     : Pesan cerita
6.      Sudut Pandang : Cara pandang pengarang
7.      Sudut pandang orang pertama dan orang kedua
·         Langkah-langkah menceritakan kembali cerita anak:
a.       Membaca teks cerita
b.      Memahami unsur cerita (intrinsik)
c.       Menyusun kerangka cerita
d.      Menceritakan kembali










·         Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat aktif adalah kalimat yang predikanya melakukan tindakan
Ciri – ciri kalimat aktif
1. Subjek kalimat ini melakukan tindakan langsung terhadap objeknya.
2. Predikatnya selalu diawali dengan imbuhan me- atau ber-.
3. Memiliki pola S P O K, S P O atau S P K
Contoh :
Ibu   menyiram bunga di taman.
  S              P                    K   
Ayah membaca   koran.
    S              P         O
Polisi   menangkap   buronan narkoba      kemarin malam.
     S              P                         O                        K

2 jenis:
a.       Kalimat Aktif Transitif
Kalimat adalah kalimat yang predikat atau verbanya selalu membutuhkan objek untuk dikenai tindakan.
Kata kerjanya memiliki imbuhan me-, menye-, atau menge-
Contoh: memukul, memberi, menyeberangkan, mengelompokkan, dan lain – lain.
Contoh :
Joni memukul anjing itu hingga kesakitan.
    S          P             O                      K
Paman  memberi  adik  sebuah mainan.
    S              P            O               pel
Anak kecil itu  menyebrangkan  nenek  yang berdiri di pinggir jalan.
    S                        P                      O                  pel  
Guru mengelompokan anak muridnya ke dalam beberapa kelompok.
    S               P                             O                         K
Harimau menerkam rusa sebagai buruannya.
    S                P                O           K
b.      Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitfi adalah kalimat yang predikat atau verbanya tidak memerlukan objek. Namun, biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan pelengkap (pel), dan keterangan (K).
Predikat pada kalimat ini biasanya kata kerja yang diberi imbuhan ber – dan ter -. 
Contoh : bekerja, belajar, berlari, berterimakasih, tertawa, tertidur, dan lain – lain.
Contoh :
Ayahku  bekerja  di perusahaan nasional.
   S               P                          K
Budi  belajar  dengan  sangat giat.
   S          P                  K
Dena  berterimakasih  kepada orang itu.
  S            P                           pel.
Joni  tertawa  melihat orang itu.
   S          P                pel.
Aku  tertidur  di sofa.
   S         P          K

·         Unsur kalimat SPOPelK
Simak kalimat berikut!
Di perpustakaan, para siswa mengerjakan tugas.
                 K                     S                      P          O
Paman sedang berdagang barang bekas di pasar.
     S                      P                      pel                     K
Ciri-ciri:
·         Subjek : Pokok pembicaraan, siapa, dan kata benda
·         Predikat        : Perbuatan/pekerjaan, sedang apa, dan kata kerja
Objek
Pelengkap
c.       Kata benda

d.      Bisa dijadikan  subjek dalam kalimat pasif

e.       Bisa diganti dengan –nya

f.       Letak setelah predikat
Kata benda, kata kerja, frase preposisi, frase sifat
Tidak bisa dijadikan subjek dalam kalimat pasif

Tidak bisa diganti –nya

Letak setelah predikat jika tidak ada objek. Letak setelah objek jika ada objek.

·         Keterangan :
Bersifat manasuka
Letak bisa didepan, tengah, atau belakang.

Contoh kalimat berpelangkap
a.       Budi(S) bermain (p) bola ( pelengkap kata benda)
b.      Budi (S) pandai (p) menggambar (pelengkap kata kerja)
c.       Mereka (S) memberikan (p) penghargaan (o) kepada paman (Pelengkap frase preposisi)
d.      Ibu (S) membatik (P) pakaian (O) sangat bagus (pelengkap kata sifat)
Contoh kalimat:
a.       Mahasiswa (S) sedang mengadakan (p) seminar (o) di kampus (k)
b.      Negara Indonesia (S) berlandaskan (P) hukum (pel)
c.       Ayah (s) membeli (p) baju (o) untuk saya (pel) tadi siang (k)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar