Rangkuman Materi UTS 2016 Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas VII SMP
v Kisi-kisi UTS 1 Bahasa Indonesia Kelas 7 2016/2017
1. Berita
2. Membaca cepat (skiming)
3. Membaca scaning kamus
4. Paragraf (gagasan utama, simpulan, dan ringkasan)
5. Buku harian
6. Surat pribadi
7. Unsur intrinsik cerita anak
8. Pantun
9. Pengumuman
10. Dongeng
Aspek kebahasaan:
11. Kalimat aktif dan pasif
12. Unsur kalimat SPOPelK
KD 3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus
secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan
membaca memindai.
1.
Pengertian
membaca memindai
Membaca memindai nama lainnya scanning.
Membaca memindai adalah teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa
membaca yang lain-lain. Maksudnya adalah langsung ke masalah yang dicari. Seperti:
fakta khusus dan informasi tertentu
2.
Fungsi
membaca memindai
Dalam sehari-hari scanning
digunakan untuk:
a. Mencari
nomor telepon
b. Mencari
kata pada kamus
c. Mencari
entri pada indeks
d. Mencari
acara siaran televisi
e. Melihat
daftar perjalanan
3.
Membaca
memindai pada kamus
Tujuan membaca memindai kamus adalah mencari dan menemukan arti kata dalam
kamus secara cepat dan tepat. Kamus adalah buku referensi yang memuat daftar
kata dengan keterangan makna dan
penggunaannya.
4.
Langkah-langkah
membaca memindai kamus
a. Pahami
dahulu bentuk kata, kata dasar, atau kata bentukan (jadian).
Contoh: Mendongeng : MeN+dongeng.
b. Mencari
halaman yang memuat huruf awal kata yang akan dicari artinya.
Lihat Lema (d) ----- cari kata
berawalan d.
c. Menelusuri
suku kata awal dalam kamus.
Telusuri (do) sampai menemukan kata
dongeng, lalu lihat baris kata mendongeng.
5.
Atau,
langkah-langkah membaca memindai kamus:
a. Tentukan
entri yang Anda cari.
Misal: penokohan.
b. Ingat-ingat
huruf awal kata entri yang Anda cari.
Misal: Tokoh
c. Buka
halaman kamus yang memuat kata-kata yang huruf awalnya sama dengan huruf awal
kata entri.
d. Perhatikan
kata yang ditulis di halaman atas kiri dan halaman atas kanan untuk mengetahui
apakah entri kata yang Anda cari berada di halaman tersebut.
Misal: toliet. toksemia
6.
Cara
menyusun kata menjadi kamus
·
Perhatikan kata dasar
pada kata tersebut..
·
Susunlah menurut awal
kata dasar.
·
Jika ada yang sama awal
katanya, lihat huruf kedua, atau ketiga, dan sebagainya.
Contoh:
1. berbasis, 2. teknologi, 3 informasi, 4
komunikasi, 5, cara, 6. mutu,
7. pendidikan, 8. daerah, 9. terpencil
( 1-5-8-7-3-4-6-9-2)
Congkak, ceria, cerewet, cermat:
cerewet, ceria, cermat, congkak.
KD 3.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat
200 kata permenit.
1.
Pengertian
Membaca cepat
Membaca
cepat merupakan membaca dengan kecepatan tertentu untuk memahami isi bacaan. Membaca
cepat 200 kata permenit adala membaca dalam waktu satu menit atau 60 detik bisa
membaca 200 kata dengan pemahaman isi bacaan yang memadai. Orang dewasa
Indonesia bisa membaca 175-300 kpm, namun setelah pelatihan membaca cepat
menjadi 350-500 kpm dengan pemahaman 70 persen.
2.
10
Penghambat kecepatan membaca
1. Vokalisasi
yaitu menyuarakan setiap kata yang dibaca.
2. Subvokalisasi
yaitu mengucapkan kata-kata dalam bacaan secara berbisik/batin.
3. Regresi
yaitu membaca mundur, kebiasaan mengulang kata/kalimat yang telah dibaca.
4. Membaca
dengan menggerakkan kepada mengikuti baris-baris bacaan.
5. Membaca
dengan menunjuk baris-baris dengan jari, pensil, atau alat yang lain.
6. Membaca
kata demi kata.
7. Ketidaksiapan
mental.
8. Susah
untuk berkonsentrasi ketika membaca.
9. Kurang
motivasi membaca.
10. Tidak
cepat menemukan pikiran pokok bacaan.
3. Rumus menghitung
kecepatan membaca:
Jumlah
kata yang dibaca X
60= jumlah kpm (kata permenit
Jumlah
detik untuk membaca
Cara mencari jumlah kata yang
dibaca:
a. Hitung
jumlah kata dalam lima baris bacaan dibagi lima.
b. Hasilnya
merupakan jumlah rata-rata perbacaan.
c. Hitung
jumlah baris yang Anda baca dikalikan dengan jumlah rata-rata tadi.
d. Hasilnya
merupakan jumlah kata yang dibaca
Contoh:
Anda membaca dalam 2 menit dan 10
detik, sedangkan jumlah kata yang Anda baca sebanyak 660 kata. Berapa kecepatan
membaca dalam Kpm?
Jawab:
Jumlah
kata yang dibaca X
60= jumlah kpm (kata permenit
Jumlah
detik untuk membaca
660 X
60 = 342 kata permenit.
130
detik
4.
Langkah
membaca cepat:
1. Tentukan
waktu mulai Anda membaca
Waktu
mulai : pukul …… lebih …….. Menit ……detik
2. Bacalah
dengan cepat dan menghindari penghambat kecepatan membaca.
3. Jika
selesai, tulislah waktu selesai membaca.
Waktu
selesai : pukul …. Lebih …. Menit … detik
4. Hitung
jumlah kata yang dibaca.
5. Hitung
kecepatan membaca.
6. Hitung
pemahaman dengan soal.
Rumus:
Jumlah jawaban benar.X 100 persen= …..persen
Jumlah soal
5.
Guna
kecepatan membaca antara lain sebagai berikut.
1. Membaca
scanning dan skiming (1.000 kpm) untuk mencari informasi secara cepat seperti
kamus, ensiklopedia dan buku telepon.
2. Membaca
kecepatan tinggi (500-800 kpm) untuk membaca bahan yang mudah dikenali dan
novel ringan.
3. Membaca
secara cepta (350-500 kpm) untuk membaca bacaan nonfiksi dan membaca fiksi yang
agak sulit.
4. Membaca
dengan kecepatan rata-rata (250-350 kpm) untuk membaca fiksi untuk analisis dan
nonfiksi menari ide pokok
6.
Menyimpulkan
isi bacaan
Dalam
menyimpulkan isi bacaan hal yang perlu diketahui adalah
1. Mencari
ide pokok atau gagasan utama dalam setiap paragraf. (Paragraf deduktif,
induktif, dan campuran)
2. Menyimpulkan
berdasarkan masing-masing gagasan utama tersebut.
7.
Paragraf
Paragraf adalah rangkaian beberapa
kalimat yang saling bertautan dan mengungkapkan satu ide atau gagasan utama.
Syarat paragraf yang baik:
1. Kesatuan
Semua
kalimat yang ada dalam paragraf itu mendukung satu atau sebuah pikiran utama.
(Memiliki
satu pikiran utama yang menjiwai isi seluruh paragraf).
2. Kepaduan
atau koherensif
Kekompakan
hubungan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain yang membentukparagraf.
3. Kelengkapan
Ketuntasan
pembicaraan dalam suatu paragraf, Dapat menghadirkan kalimat penjelas yang
cukup utuk
menunjang kalimat topik.
Jenis paragraf:
1. Paragraf
Deduktif (umum-khusus)
adalah paragraf yang kalimat
utamanya terletak pada awal paragraf.
Ciri-ciri:
a.
Letak kalimat utama di
awal paragraf.
b.
Dimulai dengan pernyataan umum.
c.
Disusul dengan
penjelasan khusus.
2. Paragraf
Induktif (Induksi) (khusus-umum)
adalah
paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.
Ciri-ciri:
a. Letak
kaimat utamanya di akhir paragraf.
b. Dimulai
dengan pernyataan khusus.
c. Disusul
dengan penjelasan umum.
3. Paragraf
Campuran (umum-khusus-umum)/ (khusus-umum-khusus)
adalah
paragraf yang kalimat utama terletak di awal dan akhir paragraf.
Ciri-ciri:
a. Letak
kalimat utama di awal dan akhir paragraf.
b. Kalimat
di akhir paragraf bersifat penegasan dengan susunan kalimat yang agak berbeda.
Cara
mencari kalimat utama dan gagasan utama
1. Cara
mencari kalimat utama:
a.
Kalimatnya paling umum.
b.
Dijelaskannya oleh kalimat yang lain.
c.
Kata kuncinya selalu diulang-ulang baik secara langsung atau dengan kata ganti.
2. Cara
mencari pikiran utama:
a.
Pikiran utama selalu berada dalam kalimat utama.
b.
Jika berupa kalimat majemuk, pikiran utama berada dalam induk kalimat (S-P).
Contoh:
1. Kebiasaan
mencontek justru akan memadamkan semangat belajar. Para pencontek biasa
berpikir untuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat contekan, nilai yang
diperoleh pun kadang lebih bagus dari siswa yang jujur. Nilai boleh saja bagus,
namun sebenarnya ia tidak tahu apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Ilmu
pengetahuannya tidak pernah bertambah karena rajin mencontek. Lalu apa bedanya
dengan mereka yang tidak pernah sekolah?
Kalimat utama: Kebiasaan
mencontek justru akan memadamkan semangat belajar.
Gagasan utama: Kebiasaan
mencontek
2.
Sudah ada ide tetapi
sukar untuk dituangkan. Selalu dihadapkan dengan persoalan apa yang hendak
ditulis? Seberapa panjang tulisan yang akan ditulis. Keringnya pengetahuan
terhadap topik yang hendak dikembangkan. Demikianlah pengalaman seseorang pada
awal belajar menulis.
Kalimat utama:
Demikianlah pengalaman seseorang pada awal belajar menulis.
Gagasan utama: Pengalaman
belajar menulis.
KD 4.1 Menulis buku harian/ pengalaman pribadi
dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar.
1. Pengertian
buku harian
Buku harian adalah
buku catatan harian yang berisi curahan perasaan atau
peristiwa-peristiwa pribadi
2. Manfaat
buku harian
Manfaat buku harian :
a.
Mendokumentasikan
pengalaman.
b.
Mengisi waktu senggang.
c.
Mengasah kemampuan
menulis.
d.
Mengingat kenangan.
e.
Mengurangi kegundahan
atau tekanan batin.
f.
Mengevaluasi dan
merefleksi diri.
3. Langkah-langkah menulis buku harian :
a. Menulis pokok-pokok sebuah pengalaman pribadi.
b. Mengembangkan pokok-pokok pengalaman tersebut dengan
memperhatikan waktu dan tempat peristiwa.
c. Menggunakan bahasa yang ekspresif untuk mencurahkan
perasaan dan
d. pemikiranmu.
e. Mengungkapkan
perasaan secara jujur, spontan, serta tidak perlu dikonsep seperti hendak
mengarang.
4. Teknik
menulis buku harian
1.
List (daftar)
Mencatat setiap kegiatan
dalam bentuk daftar.
Contoh:
Ø Selasa,
21 Agustus 2007
Pukul 06.00
berangkat ke sekolah.
Di jalan, bus yang aku tumpangi berhenti. Ternyata bus
tersebut kehabisan bensin. Pak sopir harus pergi membeli bensing terlebih
dahulu sehingga aku terpaksa terlambat masuk sekolah. Lalu ….
Pukul 13.30 pulang sekolah
Asyiiiik, akhirnya selesai juga jam sekolah. Jam terakhir
tadi aku capek banget. Soalnya jam kedua tadi pelajaran olarahraga sih
2. Potret
Menggambarkan
apa saja yang dialami secara detail.
Hari Senin, 12 Maret 2012
Hari ini hari yang melelahkan. Sejak
pagi aku sudah disibukkan dengan banyak peristiwa yang tak terduga sekaligus
menjengkelkan. Saat berangkat ke sekolah bus yang aku tumpangi tiba-tibda
berhenti, ternyata bensinnya habis.
3. Sudut
pandang terbalik
Teknik
ini menempatkan diri kita sebagai orang lain dan orang lain menjadi aku. (Buku
hariannya menjadi aku)
Hari Senin, 12 Maret 2013
Aku tahu kamus sedang sedih dan
capek. Tadi pagi bus yang kamu tumpangi berhenti di tengah jalan saat berangkat
sekolah sehingga kamu datang terlambat. Setelah itu, kamu masih harus kecapekan
karena pelajaran olahraga pada jam kedua. Jangan bersedih, aku selalu setia
untuk membantumu. Ya, meskupun hanya sebagai untuk curhat.
4. Peta
kesadaran
Jika
kesuliltan menggunakan kata-kata, kamu dapat menggunakan gambar, garis, atau
grafik yang dapat mewakili pikiranmu.
5. Khayalan
terarah
Teknik
ini mirip dengan melamun, tetapi sambil mencatat segala sesuatu yang muncul
dalam pikiran.
6. Surat
tidak terkirim
Menulis
buku harian seperti menulis surat kepada orang lain.
7. Dialog
Menulis
buku harian seolah-olah sedang bercakap cakap dengan orang lain.
KD 4.2 Menulis surat pribadi dengan memperhatikan
komposisi, isi, dan bahasa.
1. Berdasarkan isinya, surat dibedakan menjadi 3:
·
Surat pribadi :
Surat yang berisi masalah pribadi yang ditujukan kepada keluarga. surat
undangan ulang tahun, surat undangan pernikahan, surat lamaran pekerjaan, surat
permohonan izin, dsb.
·
Surat dinas/resmi :
Surat yang berisi masalah kedinasan yang dibuat oleh instansi dan ditujukan
kepada pihak instansi terkait. Surat keputusan, surat tugas, surat edaran,
surat undangan rapat dinas, dsb.
·
Surat niaga/ dagang: Surat yang berisi masalah perniagaan
atau perdagangan. Surat
permohonan lelang, surat periklanan, surat tagihan, surat penawaran jasa, surat
pesanan.
2. Pengertian
surat pribadi
Surat pribadi
adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa
korespondensi antara sesama teman atau keluarga.
Contoh: surat undangan ulang tahun, surat buat sahabat, surat lamaran
pekerjaan, surat izin.
3. Contoh
surat pribadi
|
4. Bagian
surat pribadi
a. Tempat
dan tanggal pembuatan surat
b. Alamat
yang dituju
c. Salam
pembuka
d. Isi
surat
e. Salam
penutup
f. Tanda
tangan serta nama terang
5. Perbedaan
surat pribadi dengan surat dinas
Surat pribadi
|
Surat dinas
|
1. Tidak menggunakan kop surat
2. Tidak ada nomor surat
3. Salam pembuka dan penutup bervariasi
4. Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
5. Format surat bebas
|
1.
Menggunakan kop surat apabila
dikeluarkan organisasi
2.
Ada nomor surat, lampiran,
dan perihal
3.
Menggunakan salam pembuka dan
penutup yang lazim
4.
Penggunaan ragam bahasa resmi
5.
Menyertakan cap atau stempel
dari lembaga resmi
6.
Ada aturan format baku
|
6. Bagian surat dinas
Bagian
– bagian Surat
Kalian
cermati kembali contoh surat dinas di atas , surat sebagai alat komunikasi
jarak jauh ( Surat Resmi / Dinas ) mempunyai tahapan / bagian – bagian
diantaranya :
1. Kepala Surat
2. Tanggal Surat
3. Nomor surat
- Lampiran surat
- Perihal
4. Alamat yang dituju
5. Salam Pembuka
6. Pembuka surat
- Isi surat
- Penutup surat
7. Salam Penutup
8. Nama jelas dan tanda tangan
9.Tembusan
KD 8.1 Menulis pantun sesuai dengan syarat pantun.
1. Pengertian
Pantun
Pantun
adalah karya sastra lama yang berbentuk puisi
2. Jenis-jenis
pantun
Pantun
anak-anak
a.
Pantun bersuka cita
b.
Pantun berduka cita
Pantun
muda
a.
Pantun berkenalan
b.
Pantun berkasih-kasihan
c.
Pantun perceraian
d.
Pantun beriba hati
e.
Pantun jenaka
f.
Pantun teka teki
3. Pantun
orang tua
a.
Pantun agama
b.
Pantun nasihat
c.
Pantun adat
3. Ciri-ciri
pantun
·
Setiap bait teridiri
dari empat baris
·
Tiap baris terdiri atas
8-12 suku kata.
·
Bersajak a-b-a-b.
·
Baris pertama dan kedua
merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
4. Langkah
menulis pantun
a. Menentukan
tema
b. Mencari
kosakata sesuai tema
c. Teknik
penulisan
Pertama, Cari kata terakhir isi
(baris ketiga dan keempat) dan sesuaikan dengan tema. Suku kata terakhir dua kata tersebut haruslah
berbeda.
Kedua, Buat kalimat dengan kata
tersebut dengan memperhatikan syarat pantun (8-12 suku kata).
Ketiga, Cari kata terakhir sampiran
(baris pertama dan kedua). Sesuaikan dengan suku kata terakhir baris ketiga dan
keempat.
Keempat, Buat kalimat dengan
kata-kata tersebut (rebung dan sup). Perhatikan 8-12 suku kata.
Kelima, periksa kembali pantun yang
sudah dibuat. Apakah sudah memenuhi syarat pantun atau belum?
5. Contoh
pantun
a. Pantun
anak
Ayam jantan terbang lepas
Hinggap di ranting pohon tumbang
Melihat ibu pulang lekas
Hatiku senang bukan kepalang
b. Pantun
Remaja
Sawah mengering penuh jerami
Kurang air dari seberang
Tidaklah puas di hati kami
Hendak bertemu dindan seorang
c. Pantun
Orang tua
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
d. Pantun
Peribahasa
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
KD 1.1 Menyimpulkan isi berita
1. Tentang
berita
Berita adalah
informasi baru mengenai sesuatu yang sedang terjadi. Berita disebut juga kabar,
pemberitahuan atau pengumuman. Agar sebuah berita dapat diketahui oleh umum maka sebuah berita akan
disebarkan melalui media massa.
2. Analisis
pokok berita dengan menggunakan 5 W + 1 H
What,
why, who, when, where, how
3. Menuliskan
kembali berita dengan mengikuti petunjuk:
a. Simak
baik-baik berita yang didengar.
b. Catat
hal-hal yang penting dari berita tersebut. (5 W + 1 H).
c. Menuliskan
kembali dengan gaya bahasa sendiri.
·
Dongeng/ cerita rakyat
·
Dongeng adalah cerita
yang fiktif atau rekaan, kata lain tidak benar-benar terjadi.
·
Ciri-ciri dongeng:
a.
Isi cerita mengandung
hal ajaib
b.
Istanasentris
c.
Tema berisi ajaran
moral.
d.
Alur Sederhana
e.
Anonim (tanpa nama
pengarang).
f.
Disebarkan dari mulut
ke mulut.
·
Jenis dongeng:
a.
Legenda: Cerita tentang asal mula terjadinya suatu
peristiwa atau daerah. Contoh: Asal Mula Danau Toba, Malin Knndang,
Sangkuriang,
b.
Mitos : Cerita yang berhubungan dengan roh
halus/gaib. Contoh: Nyi
Blorong, Nyi Roro Kidul, Ki Ageng Selo,
c.
Fabel : Cerita tentang binatang . Contoh: Kancil dan Buaya .
d.
Sage: Cerita yang mengandung unsur sejarah (petualangan). Contoh: Joko
Tingkir, Damarwulan, Terjadinya Kota Majapahit, Ken Arok.
e.
Parabel: Cerita menggambarkan sikap moral/ keagamaan. Contoh: Kisah para nabi,
Hikayat Budiman .
f.
Cerita Jenaka: Cerita
yang lucu biasanya berisi keluguan, kebodohan perilaku seseorang. Contoh: Si Kabayan, Pak Pandir,
Lebai Malang, Pak Belalang
·
Menemukan kemenarikan
Caranya membaca terlebih
dahulu, menganalisis unsur intrinsik (tema, penokohan, alur, latar, amanat),
dan mengomentari kemenarikan cerita.
Hal yang menarik:
Hal yang membuat kamu tertarik setelah membaca dongeng.
Contoh dongeng
Cinderella:
(1). Ceritanya
menarik karena ada ibu perinya. Buktinya Cinderella ditolong ibu peri agar bisa
mengikuti pesta.
(2). Hanya kaki
Cinderella yang sesuai dengan ukuran sepatu kaca yang ditemukan pangeran.
(3). Cinderella
yang pada awalnya hidup sengsara berakhir bahagia, dan saudara tiri beserta ibu
tirinya yang jahat mendapatkan hukuman yang setimpal.
·
Pengumuman
Contoh:
PENGUMUMAN
Nomor:
001/PKR/I/2016
Sehubungan
dengan akan diselenggarakannyan “Pentas Kesenian Rakyat” pada,
Hari :
Sabtu
Tanggal :
25 Januari 2016
Waktu :
pukul 19.00-23.00 WIB
Tempat :
Alun-alun Lor
Para
pedagang Kaki Lima (PKL) dimohon tidak berjualan di areal Alun-Alun pada hari
tersebut.
Atas
perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Surakarta, 23 Januari 2016
Ketua
Panitia
Agus
} Pengumuman
= pemberitahuan; pemakluman; atau hal yang
diberitakan kepada orang banyak.
} Bahasa jelas,
singkat, dan persuasif.
} Unsur-unsur
pengumuman:
a.
Judul
b.
Nomor
c.
Pihak yang dituju
d.
Pendahuluan
Dengan ini kami umumkan kepada …
bahwa …
e.
Isi
f.
Kepada para pemenang,
diharapkan dapat mengambil hadiah di ruang guru pada pukul 14.00 …..
g.
Penutup
h.
Karena begitu
pentingnya program tersebut, saya harap Saudara memperhatikannya dengan baik.
Terima kasih.
i.
Nama pengirim dan
tanda tangan
Jenis
Pengumuman:
q Pengumuman resmi
lembaga instansi resmi
Pengumuman kegiatan sekolah, lowongan
kerja, dsb.
q Pengumuman tidak resmi
bersifat pribadi
Pengumuman duka cita, benda hilang, dsb.
q Pengumuman layanan umum
layanan masyarakat
Pengumuman jadwal kereta api, jadwal
praktik dokter, prakiraan cuaca, dsb.
·
Cerita Anak
·
Cerita anak =
cerita yang berisikan kisah seputar anak.
·
Bersifat menghibur
·
Sarat pesan moral
·
Unsur-unsur cerita
anak:
1.
Tema : ide yang mendasari cerita.
2.
Tokoh : Pelaku cerita
Protagonis,
antagonis, dan tritagonis
3.
Alur : jalan cerita
Alur
maju, alur mundur, alur campuran
4.
Latar : Tempat dan waktu terjadinya
peristiwa
Latar
waktu, tempat, dan suasana
5.
Amanat : Pesan cerita
6.
Sudut Pandang :
Cara pandang pengarang
7.
Sudut pandang orang
pertama dan orang kedua
·
Langkah-langkah
menceritakan kembali cerita anak:
a. Membaca teks cerita
b. Memahami unsur cerita (intrinsik)
c. Menyusun kerangka cerita
d. Menceritakan kembali
·
Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat aktif
adalah kalimat yang predikanya melakukan tindakan
Ciri – ciri kalimat aktif
1. Subjek
kalimat ini melakukan tindakan langsung terhadap objeknya.
2. Predikatnya
selalu diawali dengan imbuhan me- atau ber-.
3. Memiliki
pola S P O K, S P O atau S P K
Contoh :
Ibu menyiram
bunga di taman.
S
P
K
Ayah membaca
koran.
S
P O
Polisi menangkap
buronan narkoba kemarin malam.
S
P
O
K
2 jenis:
a.
Kalimat Aktif Transitif
Kalimat adalah kalimat
yang predikat atau verbanya selalu membutuhkan objek untuk dikenai tindakan.
Kata kerjanya
memiliki imbuhan me-, menye-, atau menge-
Contoh:
memukul, memberi, menyeberangkan, mengelompokkan, dan lain – lain.
Contoh :
Joni memukul
anjing itu hingga kesakitan.
S
P
O
K
Paman memberi
adik sebuah mainan.
S
P
O
pel
Anak kecil itu menyebrangkan
nenek yang berdiri di pinggir jalan.
S
P
O
pel
Guru mengelompokan
anak muridnya ke dalam beberapa kelompok.
S
P
O
K
Harimau menerkam
rusa sebagai buruannya.
S
P
O K
b.
Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitfi
adalah kalimat yang predikat atau verbanya tidak memerlukan objek. Namun,
biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan pelengkap (pel), dan keterangan (K).
Predikat pada
kalimat ini biasanya kata kerja yang diberi imbuhan ber – dan ter -.
Contoh :
bekerja, belajar, berlari, berterimakasih, tertawa, tertidur, dan lain – lain.
Contoh :
Ayahku bekerja
di perusahaan nasional.
S
P
K
Budi belajar
dengan sangat giat.
S
P
K
Dena berterimakasih
kepada orang itu.
S P
pel.
Joni tertawa
melihat orang itu.
S
P
pel.
Aku tertidur
di sofa.
S
P K
·
Unsur kalimat SPOPelK
Simak kalimat
berikut!
Di perpustakaan, para siswa mengerjakan tugas.
K S P O
Paman sedang berdagang barang bekas di pasar.
S P pel K
Ciri-ciri:
·
Subjek : Pokok
pembicaraan, siapa, dan kata benda
·
Predikat : Perbuatan/pekerjaan, sedang apa, dan
kata kerja
Objek
|
Pelengkap
|
c. Kata benda
d. Bisa dijadikan subjek dalam
kalimat pasif
e. Bisa diganti dengan –nya
f. Letak setelah predikat
|
Kata benda, kata kerja, frase preposisi, frase sifat
Tidak bisa dijadikan subjek dalam kalimat pasif
Tidak bisa diganti –nya
Letak setelah predikat jika tidak ada objek. Letak setelah objek jika ada
objek.
|
·
Keterangan :
Bersifat manasuka
Letak bisa didepan,
tengah, atau belakang.
Contoh kalimat
berpelangkap
a.
Budi(S) bermain (p)
bola ( pelengkap kata benda)
b.
Budi (S) pandai (p)
menggambar (pelengkap kata kerja)
c.
Mereka (S)
memberikan (p) penghargaan (o) kepada paman (Pelengkap frase preposisi)
d.
Ibu (S) membatik
(P) pakaian (O) sangat bagus (pelengkap kata sifat)
Contoh kalimat:
a.
Mahasiswa (S)
sedang mengadakan (p) seminar (o) di kampus (k)
b.
Negara Indonesia
(S) berlandaskan (P) hukum (pel)
c.
Ayah (s) membeli
(p) baju (o) untuk saya (pel) tadi siang (k)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar